Suasana di rumah Dika WA (Dok Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang siswa SMP yang berinisial WA (15) meninggal dunia setelah mengikuti latihan pencak silat pada hari Minggu, (26/11).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa naas ini, memberikan luka yang mendalam bagi kedua orang tua korban. Mengingat di pagi hari, korban sempat mengikuti lomba voli.
Fakta-fakta Dibalik Meninggalkannya WA
Di pagi hari, korban sempat mengikuti pertandingan voli di Kecamatan Jaten. Namun di sore harinya, korban mengikuti latihan pencak silat.
Setelah pulang dari latihan, korban mengalami sesak nafas hingga akhirnya tewas. Berikut fakta lain tentang WA:
1. Korban Sempat Dibawa Ke Rumah Sakit
Setelah mengalami sesak nafas, pihak keluarga juga sempat membawa korban ke rumah sakit. Namun sayangnya, nyawa korban sudah tidak tertolong.
Menurut Polres Karanganyar terdapat keganjilan terkait kematian korban. Oleh karena itu, pihak kepolisian akan melakukan otopsi untuk mengusut kasus ini.
Pihak keluarga juga menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian. Bahkan pihak keluarga juga mengizinkan korban untuk diotopsi.
“Saya menyerahkan sepenuhnya ke polisi. Saya menunggu hasil dari autopsi bagaimana,” ungkap Suparno pada hari Senin, (27/11).
2. Korban Sempat Dilarang Mengikuti Pencak Silat
Ayah korban yakni Suparno mengaku bahwa dirinya sempat melarang WA agar tidak mengikuti pencak silat agar lebih fokus sekolah.
“Sudah saya nasehati, tapi anak saya jawab, sudah saya niatin pak, namun setelah saya pantau lama, saya ingatkan untuk hati-hati,” ungkapnya.
Setelah mengikuti pencak silat, korban sering mendapatkan beban dari seniornya. Hal inilah yang menyebabkan korban meninggal dunia usai latihan pencak silat.
3. Korban Tewas Usai Dihukum Oleh Seniornya Sendiri
Kasi Humas Polres Karanganyar AKP Imam mengungkapkan bahwa korban diperintah oleh seniornya untuk mencari siswa baru sejumlah 4 orang.
Karena tidak berhasil membawa siswa baru, korban mendapat hukuman dari seniornya berupa doweran.
Hukuman tersebut membuat korban jatuh dan ngorok. Meskipun telah diberikan pertolongan pertama, kondisi korban semakin parah dan akhirnya tewas.
“Akhirnya oleh salah satu saksi diberikan pertolongan pertama dengan memberikan air setelah diberikan air minum dan di bawa ke teras kelas.” Ungkap AKP Imam.
Akibat kejadian tersebut, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP guna mengusut kasus ini.
Dari hasil pemeriksaan pihak polisi terdapat 5 orang yang diduga menjadi pelaku yakni BP (21), AE (17), RS (20), HT (16) dan MA (15).