Pat Gelsinger Mundur dari Kursi CEO Intel: Era Baru Dimulai dengan Co-CEO Sementara

- Redaksi

Tuesday, 3 December 2024 - 20:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Dari dunia teknologi, Pat Gelsinger, yang telah berkarir selama 40 tahun di Intel, membuat keputusan mengejutkan dengan mundur dari jabatannya sebagai CEO.

Keputusan ini diambil setelah rapat bersama dewan direksi yang membahas upaya Intel dalam mengejar ketertinggalan pangsa pasar dari Nvidia.

Menurut laporan Bloomberg, Gelsinger diberikan dua pilihan: pensiun atau diberhentikan. Ia pun memilih untuk mengakhiri karir panjangnya dengan pensiun.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gelsinger sebenarnya baru menjabat sebagai CEO sejak Februari 2021, menggantikan Bob Swan.

Sayangnya, selama masa kepemimpinannya, Intel menghadapi tantangan berat di tengah persaingan sengit dalam industri semikonduktor.

Kinerja perusahaan tak menunjukkan perbaikan signifikan, meskipun Gelsinger telah mengambil berbagai langkah strategis untuk memulihkan posisi Intel.

Dalam pernyataannya, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada para kolega di Intel yang telah bekerja sama dengannya selama ini.

Baca Juga :  KPK Pantau Perkembangan Kasus Hasto Kristiyanto: Penahanan Tunggu Syarat Formil dan Materil

Untuk mengisi kekosongan kepemimpinan setelah mundurnya Gelsinger, Intel mengambil langkah tak biasa dengan menunjuk dua eksekutif senior sebagai co-CEO sementara.

Posisi ini diemban oleh David Zinsner, yang saat ini menjabat sebagai CFO, dan Michelle Johnston Holthaus, eksekutif berpengalaman yang memimpin Client Computing Group Intel.

David Zinsner membawa pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang keuangan, sementara Michelle Holthaus telah menjadi bagian dari Intel selama hampir tiga dekade dan memiliki pemahaman mendalam tentang produk dan operasional perusahaan.

Kombinasi keduanya diharapkan dapat memberikan stabilitas sekaligus mendorong inovasi selama masa transisi ini.

Menurut Ketua Dewan Direksi Intel, Frank Yeary, pendekatan co-CEO ini dirancang untuk memastikan bahwa tim produk Intel mendapatkan sumber daya dan dukungan penuh selama periode perubahan.

Baca Juga :  Jokowi: Dukungan Partai NasDem Penting untuk Keberlanjutan Pemerintahan

Keputusan ini juga mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperkuat kembali posisinya dalam industri pembuatan chip.

Mundurnya Gelsinger menandai titik kritis dalam perjalanan Intel.

Perusahaan raksasa teknologi ini telah menghadapi tekanan besar dari kompetitor seperti Nvidia dan AMD, yang berhasil memimpin pasar dengan produk-produk inovatif.

Di bawah kepemimpinan Gelsinger, Intel telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk upaya untuk memperkuat kapasitas manufaktur dan mempercepat pengembangan chip mutakhir.

Namun, hasilnya masih belum sesuai harapan.

Dengan kehadiran dua co-CEO sementara, Intel berusaha memastikan kelancaran operasional sekaligus menjaga fokus pada tujuan jangka panjangnya.

Frank Yeary menekankan pentingnya mendukung tim produk dan mendorong inovasi untuk kembali menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor.

Baca Juga :  Usai Ditahan Imbang oleh Laos dengan Skor 3-3, Shin Tae-yong Malu dengan Gaya Penampilan Anak Asuhnya

Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kepercayaan pasar terhadap Intel dan memberikan dasar yang kuat untuk pemimpin berikutnya.

Keputusan Gelsinger untuk mundur mungkin menjadi peluang bagi Intel untuk mengevaluasi strategi dan menentukan arah baru.

Dalam beberapa bulan mendatang, Intel diperkirakan akan mencari sosok yang dapat membawa visi segar sekaligus menghadapi tantangan yang ada.

Sementara itu, kepemimpinan bersama Zinsner dan Holthaus akan menjadi ujian bagi Intel dalam memastikan stabilitas dan kelangsungan inovasi di tengah persaingan yang semakin ketat.

Era baru Intel telah dimulai, dan dunia teknologi akan mengamati langkah-langkah berikutnya dari perusahaan ini dengan seksama.

Keberhasilan Intel untuk bangkit dari tantangan akan bergantung pada kepemimpinan yang kuat dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berubah.***

Berita Terkait

Hukum Pacaran di Bulan Ramadhan, Putusin Aja Biar Pahala Nggak Terbuang Percuma
Indodana PayLater dan Zalora Hadirkan Kemudahan Belanja Fesyen dengan Cicilan Fleksibel
Menu Buka Puasa Rumahan yang Bikin Momen Ramadhan Makin Berkesan
Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya: 81 Keluarga Mengungsi
Penuh Haru, TKW Arab Saudi Asal Serang Tiba di Tanah Air Usai Sering Dapat Perlakuan Kasar
PHK Massal di PT Sanken Indonesia: 400 Buruh Terancam Kehilangan Pekerjaan
Hasto Kristiyanto Buka Kartu AS, Ada Drama Di balik Revisi UU KPK
55 Kepala Daerah PDI-P Tunggu Keputusan DPP untuk Ikuti Retret di Akmil Magelang

Berita Terkait

Sunday, 23 February 2025 - 09:32 WIB

Hukum Pacaran di Bulan Ramadhan, Putusin Aja Biar Pahala Nggak Terbuang Percuma

Sunday, 23 February 2025 - 09:20 WIB

Indodana PayLater dan Zalora Hadirkan Kemudahan Belanja Fesyen dengan Cicilan Fleksibel

Sunday, 23 February 2025 - 09:14 WIB

Menu Buka Puasa Rumahan yang Bikin Momen Ramadhan Makin Berkesan

Sunday, 23 February 2025 - 09:13 WIB

Dampak Pergerakan Tanah di Tasikmalaya: 81 Keluarga Mengungsi

Sunday, 23 February 2025 - 09:09 WIB

Penuh Haru, TKW Arab Saudi Asal Serang Tiba di Tanah Air Usai Sering Dapat Perlakuan Kasar

Berita Terbaru

Prilly Latuconsina (Dok. Ist)

Entertainment

Prilly Latuconsina Kembali ke Film Horor di Danur 4, Akui Sempat Gugup

Sunday, 23 Feb 2025 - 09:15 WIB