Makin Panas, Banser dan NU Siap Hadapi Tantangan PKB

- Redaksi

Wednesday, 4 September 2024 - 16:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banser
(Dok. Ist)

Banser (Dok. Ist)

swarawarta.co.id – Dalam menghadapi seruan perang dari Garda Bangsa PKB, Organisasi Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dan Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) bersikap siap dan tetap tenang.

Meskipun demikian, mereka perlu berkonsultasi ke PBNU terlebih dahulu untuk meminta arahan dan pertimbangan dalam menanggapi hal tersebut.

“Dalam waktu dekat kami akan ke PBNU, minta pertimbangan minta arahan. Kita satu komando,” kata dia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Satkornas Banser, Syafiq Syauqi, menyarankan agar Garda Bangsa PKB tidak menarik-tarik Banom NU dalam konflik internal partai tersebut.

Ia juga menilai gertakan perang yang dilayangkan oleh pihak tersebut harus dicermati maksud sebenarnya agar tidak menimbulkan persepsi yang membingungkan dan menyesatkan.

Baca Juga :  Aktivitis 98 hingga Guru Besar Gelar Aksi Demo, Ini Titik Lokasinya!

“Kami kemarin mendapatkan info ajakan perang itu. Tapi kami tidak mau gegabah, tidak ingin terpancing. Kami, Banser dan Pagar Nusa meniatkan untuk tabayun ke Tommy. Biar kami paham duduk perkaranya, konteksnya bagaimana,” kata Syafiq.

Syafiq menganggap persoalan internal PKB ini sebagai koreksi atas perjalanan partai, sehingga ia berharap Garda Bangsa dapat membantu menyelesaikan masalah dengan menempatkan diri sebagai suatu koridor yang baik antara PKB dan NU.

“Ansor ini ormas, tidak terlibat politik praktis. Kalau ngajak perang karena konflik internal partai malah aneh. Lebih baik Garda Bangsa bantu selesaikan masalah internal PKB, koreksi diri,” tuturnya.

Mereka menekankan bahwa perintah PBNU adalah untuk menyuarakan hak dan wewenang kepemimpinan ulama, dan bukan tentang kekuasaan semata.

Baca Juga :  Gagal Panen, Harga Cabai Rawit di Ponorogo Melonjak

Oleh karena itu, apapun bentuk penentangan terhadap aspirasi ini harus dilihat sebagai penentangan terhadap hak dan wewenang ulama.

PKB sendiri sempat menggelar Muktamar di Bali pada Agustus 2024 dan menetapkan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai ketua umum.

Namun, kabar muktamar tandingan yang akan digelar oleh eks sekjen PKB, Lukman Edy, membuat suasana semakin memanas.

“Kami akan melapor kepada PBNU dan meminta perintah selanjutnya apa yang harus kami lakukan. Apapun keadaannya. Kami minta semua kader dan anggota Ansor untuk tetap memegang teguh disiplin dan bertindak menurut komando pimpinan,” ujarnya.

Hal tersebut kemudian direspons oleh Ketum Garda Bangsa PKB, Tommy Kurniawan, yang mengancam akan membubarkan muktamar tandingan tersebut secara paksa.

Baca Juga :  Tolak Laga di Indonesia, Bahrain Sebut Fans Timnas Tak Sesuai Norma Islam

Hubungan NU dan PKB akhir-akhir ini memang menjadi sorotan dan memanas, terutama sejak bergulirnya Pansus Haji di DPR yang salah satu inisiatornya adalah Cak Imin, wakil ketua DPR dan kader PKB.

“Jadi, kalau memang skenarionya adalah perang maka kita siap. Garda Bangsa seluruh Indonesia sudah menunggu komando, kalau sudah harus perang maka kita perang, kita siap melawan,” kata Tommy dikutip Antara di Kantor DPP PKB, Jakarta.

PBNU kemudian membentuk tim khusus untuk mengkaji hubungan antara NU dan PKB.

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB