Kasat Reskrim Polresta Banyumas saat ditemui awak media (Dok.Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria yang berinisial AU (37) harus berurusan dengan polisi. Sebab AU diduga telah melecehkan santriwati di salah satu Ponpes Banyumas.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang beredar, AU telah melecehkan sekitar 6 Santriwati dengan usia antara 16 tahun – 17 tahun.
Menurut pengakuan Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Ardiansyah Rithas Hasibuan, AU telah ditahan di Mapolres sejak hari Senin, (20/11).
Adriansyah juga membenarkan bahwa jumlah santriwati yang menjadi pencabulan saat ini berjumlah 6 orang, tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah.
“Saat ini (korbannya) ada enam, tidak menutup kemungkinan bertambah,”ungkap Adriansyah pada hari Rabu, (22/11).
Lebih lanjut, Ardiansyah menjelaskan bahwa AU mengenal korban melalui platform media sosial. Kemudian pelaku merayu korban, agar bisa menyetubuhinya.
“Dia melakukan upaya persetubuhan anak di bawah umur dengan bujuk rayu. Dia kenal dengan korban melalui medsos,” jelas Adriansyah.
Dari hasil penyelidikan sementara, AU merayu korban pertama dengan cara mengajak komunikasi secara intens.
Kemudian untuk korban kedua, pelaku meminta izin kepada orang tua korban untuk mengajaknya pergi ziarah.
“Sedangkan korban kedua, pelaku meminta izin kepada ibu korban mengajak korban pergi ziarah dan jalan-jalan di Purwokerto. Namun di pertengahan jalan, pelaku mengarahkan korban ke hotel,” jelas Adriansyah.
Selain itu, pelaku merayu korban dengan dalih bisa menyelamatkan korban dari aura negatif. Bahkan AU juga mengaku telah menikahi roh korban.
“Pelaku mengatakan bahwa rohnya (korban) sudah dinikah sehingga sudah halal dan akan bertanggung jawab jika korban hamil,” imbuhnya.
Modus yang dibuat pelaku tersebut berhasil mempengaruhi korban. Dari sinilah pelaku mulai mempengaruhi korban lainnya.
“Sementara tersangka mengaku sebagai gus atau paranormal yang bisa mengobati aura tersebut. Setelah berhasil mengelabui salah satu korban, tersangka mengulangi kembali terhadap santri lain dengan modus yang sama,” ungkap Adriansyah.
Hingga saat ini, sudah 2 santriwati yang melaporkan kejadian pemerkosaan tersebut. Sementara 4 santriwati lainnya mengaku telah mendapatkan perlakuan tidak senonoh, namun belum melaporkannya kepada pihak polisi.
“Kami menerima dua laporan pada tanggal 20 November 2023. Yang pertama dari korban berinisial NL (17) warga Kabupaten Kebumen dan korban berinisial DN (17) warga Kabupaten Purbalingga,”ungkap Adriansyah.
Akibat perbuatan bejatnya, pelaku harus ditahan di kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.