7 Dalil Naqli Perintah Puasa Ramadhan yang Wajib diketahui Umat Muslim

- Redaksi

Friday, 15 March 2024 - 03:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Al-Qur’an dan Hadits jadi sumber dalil Naqli perintah puasa ramadhan
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.idDalil naqli perintah puasa ramadhan seringkali dipertanyakan oleh sejumlah kalangan masyarakat. 

Sejatinya dalil naqli perintah puasa ramadhan sudah dijelaskan dalam Al Qur’an dan riwayat hadits. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan berpedoman dari sumber tersebut sudah bisa dipastikan bahwa banyak dalil naqli perintah puasa ramadhan yang menjelaskan ibadah tersebut hukumnya wajib. 

Setiap muslim wajib menjalankan puasa di bulan Ramadhan selama satu bulan penuh. Kewajiban ini sudah diatur dalam alquran dan hadist

Dalam buku Rahasia Puasa Menurut 4 Mazhab karya DR. Thariq Muhammad Suwaidan (2013: 11), puasa bermakna menahan diri dari syahwat dan meninggalkan hal buruk yang biasa dilakukan seperti yang dikatakan oleh Ibnul Qayyim.

Puasa disebut sebagai tameng (perisai). Melakukan puasa dapat melatih insting dan syahwat seseorang.

 Tidak hanya itu, puasa juga memiliki keistimewaan, di antaranya adalah mendapatkan pahala yang lebih besar dan berkesempatan untuk melihat Allah. 

Dalam sebuah hadis qudsi, Allah SWT berfirman bahwa “Ash-shaumu lii wa ana azzi bih,” yang artinya adalah “puasa itu untuk-Ku dan hanya Aku yang akan memberikan ganjarannya”.

Deretan Dalil Naqli Perintah Puasa Ramadhan 

Berikut ini dalil naqli perintah puasa ramadhan yang wajib diketahui oleh sejumlah umat muslim di dunia:

1. Surat Al Baqarah Ayat 183

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Baca Juga :  Cerdas Menurut Islam itu Seperti Apa? Ini Kriterianya!

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.

2. Surat Al Baqarah Ayat 184

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ – ١٨٤

Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

3. Surat Al Baqarah Ayat 185

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ – ١٨٥

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Quran, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”

Baca Juga :  Perbedaan dan Pengembangan Self Efficacy, Self Esteem, dan Self Confidence

4. Surat Al Baqarah Ayat 187

لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ – ١٨٧

Artinya: “Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.”

Baca Juga :  Apakah Pendidikan Kewarganegaraan Bisa Dikatakan Belum Berhasil?

5. HR Ahmad 

قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

Artinya: “Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau terjauhkan (dari kebaikan).”

6. HR Bukhari

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وَأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ فَإِنْ غُبِّيَ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ

Artinya: “Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) dan berhari rayalah karena melihatnya, jika hilal hilang dari penglihatanmu maka sempurnakan bilangan Sya’ban sampai tiga puluh hari.”

7. HR. Ibnu Hazm

أَالصِّيَا مُ جُنُّةٌ مَا لَمْ يَحْرِقْهُ بِكَذِ بٍ أَوْ بِنَمِيْمَةٍ

Artinya: “Puasa adalah perisai selama ia belum dirobek dengan dusta dan mengumpat” (HR. Ibnu Hazm).

Nah itulah dalil naqli perintah puasa ramadhan yang wajib diketahui oleh umat Islam di dunia.

Berita Terkait

Cara Bayar UTBK 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa
Apakah Palestina Sudah Merdeka? Berikut ini Pembahasannya!
Tips Memilih Program Studi di SNPMB 2025 agar Peluang Diterima Lebih Besar
Jelaskan Mengapa Beriman Kepada Hari Akhir Menjadikan Manusia Mawas Diri dalam Bertindak? Berikut ini Jawabannya!
Verifikasi Rekening: Langkah Penting Pencairan Tunjangan Guru 2025
Arti Velocity dalam Bahasa Gaul?
Tunjangan Sertifikasi Guru: Bentuk Apresiasi dan Peningkatan Kualitas Pendidikan
Cara Mengqodho Sholat Dzuhur di Waktu Ashar, Muslim Wajib Tahu!

Berita Terkait

Thursday, 13 March 2025 - 20:00 WIB

Cara Bayar UTBK 2025: Panduan Lengkap untuk Calon Mahasiswa

Thursday, 13 March 2025 - 17:48 WIB

Apakah Palestina Sudah Merdeka? Berikut ini Pembahasannya!

Tuesday, 11 March 2025 - 09:28 WIB

Tips Memilih Program Studi di SNPMB 2025 agar Peluang Diterima Lebih Besar

Sunday, 9 March 2025 - 14:16 WIB

Jelaskan Mengapa Beriman Kepada Hari Akhir Menjadikan Manusia Mawas Diri dalam Bertindak? Berikut ini Jawabannya!

Thursday, 6 March 2025 - 17:50 WIB

Verifikasi Rekening: Langkah Penting Pencairan Tunjangan Guru 2025

Berita Terbaru

Pancake Durian (Dok. Ist)

Bisnis

Bisnis Olahan Durian: Lezat, Mudah, dan Menguntungkan!

Friday, 14 Mar 2025 - 10:12 WIB