Apa itu Hoarding Disorder? Begini Penjelasannya!

- Redaksi

Wednesday, 7 August 2024 - 17:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apa itu Hoarding Disorder?

Apa itu Hoarding Disorder?

SwaraWarta.co.id Apa itu hoarding disorder? Hoarding Disorder, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai gangguan penimbunan, adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa sulit untuk membuang barang-barang, bahkan barang-barang yang tidak memiliki nilai atau tidak lagi digunakan.

Mereka memiliki kesulitan untuk melepaskan benda-benda tersebut karena berbagai alasan, seperti rasa takut kehilangan, perasaan sentimental, atau keyakinan bahwa barang-barang tersebut akan berguna di masa depan.

APA ITU HOARDING DISORDER:

Gejala Hoarding Disorder

Beberapa gejala umum dari Hoarding Disorder meliputi:

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

  • Kesulitan membuang barang: Penderita merasa sangat sulit untuk membuang barang, bahkan barang-barang yang sudah rusak atau tidak memiliki nilai.
  • Menimbun sejumlah besar barang: Rumah atau tempat tinggal penderita seringkali dipenuhi oleh tumpukan barang yang tidak teratur, sehingga sulit untuk bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Perasaan cemas atau stres jika harus membuang barang: Mereka mungkin merasa sangat cemas atau stres ketika diminta untuk membuang barang-barang mereka.
  • Kesulitan dalam mengorganisir barang: Barang-barang yang dimiliki cenderung tidak terorganisir dan sulit ditemukan.
  • Pengaruh negatif terhadap kehidupan sehari-hari: Kondisi ini dapat mengganggu kehidupan sosial, pekerjaan, dan hubungan interpersonal penderita.
Baca Juga :  Mengenal Pisau Gurkha dari Nepal: Antara Warisan dan Kegagahan

Penyebab Hoarding Disorder

Penyebab pasti dari Hoarding Disorder belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang mungkin berperan meliputi:

  • Faktor genetik: Beberapa penelitian menunjukkan adanya komponen genetik dalam gangguan ini.
  • Faktor lingkungan: Pengalaman masa kecil yang traumatis atau peristiwa hidup yang stres dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami Hoarding Disorder.
  • Gangguan otak: Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam struktur dan fungsi otak pada penderita Hoarding Disorder.
  • Gangguan obsesif-kompulsif (OCD): Hoarding Disorder seringkali terjadi bersamaan dengan OCD.

Pengobatan Hoarding Disorder

Hoarding Disorder dapat diobati dengan berbagai pendekatan, termasuk:

  • Terapi perilaku kognitif (CBT): Terapi ini bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan penimbunan barang.
  • Psikoterapi: Terapi ini membantu penderita untuk mengatasi masalah emosional yang mendasari perilaku penimbunan.
  • Medikasi: Obat-obatan antidepresan atau antipsikotik dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan depresi yang seringkali menyertai Hoarding Disorder.
Baca Juga :  Cara Membersihkan Noda Oli di Baju dengan Mudah, Terapkan Mulai Sekarang!

Penting untuk diingat bahwa Hoarding Disorder adalah kondisi yang dapat diobati. Dengan bantuan terapi dan dukungan dari orang-orang terdekat, penderita dapat belajar untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidupnya.

Disclaimer: Artikel ini hanya bersifat informatif dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti saran medis. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala Hoarding Disorder, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.

 

Berita Terkait

Komunitas FPM Bali: Bersama, Berkarya, Berdampak
Kanker Serviks Bisa Dicegah dan Disembuhkan, Ini Upaya Pemerintah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Mengajak Generasi Muda Maluku Melanjutkan Pendidikan di Sekolah Taruna Jatim
6 Cara Menghindari Pergaulan Bebas: Jaga Diri, Raih Masa Depan Gemilang
Kampanye Siapa Takut Jadi Ibu! Dorong Perempuan Lihat Kehamilan dari Perspektif Baru
Tips Aman Olahraga Saat Hamil agar Ibu dan Janin Tetap Sehat
Efek Positif Probiotik: Bantu Kurangi Emosi Negatif Hanya Dalam Dua Minggu
Lima Shio Diprediksi Raih Keuntungan Besar dalam Lima Hari Mendatang

Berita Terkait

Saturday, 26 April 2025 - 10:20 WIB

Komunitas FPM Bali: Bersama, Berkarya, Berdampak

Friday, 25 April 2025 - 09:05 WIB

Kanker Serviks Bisa Dicegah dan Disembuhkan, Ini Upaya Pemerintah

Thursday, 24 April 2025 - 08:32 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Mengajak Generasi Muda Maluku Melanjutkan Pendidikan di Sekolah Taruna Jatim

Tuesday, 22 April 2025 - 13:59 WIB

6 Cara Menghindari Pergaulan Bebas: Jaga Diri, Raih Masa Depan Gemilang

Tuesday, 22 April 2025 - 09:50 WIB

Kampanye Siapa Takut Jadi Ibu! Dorong Perempuan Lihat Kehamilan dari Perspektif Baru

Berita Terbaru

Berita

Windy Idol Belum Ditetapkan Tersangka, KPK ungkap Hal Ini

Saturday, 26 Apr 2025 - 16:57 WIB

Pendaftaran Beasiswa Sawit 2025 Resmi Dibuka

Berita

Kabar Baik! Pendaftaran Beasiswa Sawit 2025 Resmi Dibuka

Saturday, 26 Apr 2025 - 16:45 WIB

Span PTKIN (Dok. Ist)

Pendidikan

Apakah Harus Punya Ijazah atau SKL saat Daftar UM-PTKIN 2025?

Saturday, 26 Apr 2025 - 14:22 WIB