SwaraWarta.co.id – Riki seorang mahasiswa IPDN menemukan hp merk Samsung di kamar mandi (toilet) Kampus IPDN.
Setelah diumumkan sekian hari, tidak ada yang membuktikan sebagai pemiliknya. Oleh karena itu Riki berketetapan hati untuk memakai hp tersebut.
Pertanyaan :
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
a. Jelaskan menurut saudara apa nama hak kebendaan dan fungsi hak dari niat Riki untuk memakai hp tersebut!
b. Dalam posisi demikian Riki disebut apa! Jelaskan disertai dasar hukum menurut saudara apakah riki mendapat perlindungan hukum
Jawaban:
a. Hak Kebendaan dan Fungsi Hak dari Niat Riki untuk Memakai HP
Hak kebendaan yang terkait dengan niat Riki untuk menggunakan HP tersebut dapat dikategorikan sebagai hak milik atau hak penguasaan sementara.
Namun, dalam konteks ini, hak milik belum sepenuhnya berpindah ke tangan Riki karena ia bukan pemilik yang sah.
Berdasarkan Pasal 584 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), hak milik atas suatu benda hanya dapat diperoleh melalui pemindahan hak (misalnya jual beli, hibah, pewarisan), atau dengan penguasaan berdasarkan undang-undang, seperti temuan barang.
Niat Riki untuk menggunakan HP tersebut dapat dikaitkan dengan fungsi hak penguasaan, yaitu untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Namun, tindakan Riki masih dapat diperdebatkan karena status hukum barang tersebut sebagai barang temuan belum selesai diproses sesuai ketentuan hukum.
b. Status Riki dan Dasar Hukum
Dalam posisi ini, Riki disebut sebagai penemu barang (finder). Penemu barang memiliki kewajiban hukum untuk mengumumkan temuan barang dan menyimpannya dengan itikad baik hingga pemilik barang yang sah dapat diidentifikasi. Berdasarkan Pasal 1977 KUHPerdata, barang yang ditemukan dan tidak diklaim oleh pemiliknya dalam jangka waktu tertentu dapat menjadi milik penemu. Namun, syarat ini harus terpenuhi sesuai prosedur yang berlaku.
Dasar hukum yang melindungi Riki sebagai penemu barang adalah:
- Pasal 375 KUHPerdata, yang menyatakan bahwa barang temuan dianggap sebagai barang bergerak, sehingga tunduk pada hukum barang bergerak.
- Pasal 1977 KUHPerdata, yang menjelaskan bahwa kepemilikan barang bergerak dapat diperoleh melalui penguasaan tanpa protes dari pihak lain dalam kurun waktu tertentu.
- Pasal 1365 KUHPerdata, yang menegaskan bahwa perbuatan melawan hukum dapat terjadi jika barang temuan digunakan tanpa niat baik atau tanpa dasar hukum yang sah.
Perlindungan Hukum
Riki berhak mendapatkan perlindungan hukum jika ia telah menjalankan kewajiban hukum sebagai penemu barang, seperti mengumumkan temuan dengan itikad baik dan mengikuti prosedur yang berlaku.
Namun, jika ia langsung menggunakan barang tersebut tanpa menyelesaikan prosedur hukum, maka tindakannya dapat dianggap sebagai perbuatan melawan hukum, yang dapat dikenai sanksi pidana berdasarkan Pasal 372 KUHP tentang penggelapan.
Kesimpulannya, tindakan Riki hanya sah dan mendapat perlindungan hukum jika ia mematuhi aturan hukum terkait barang temuan.