Bawaslu Tangerang: Pelanggaran Kode Etik Pesta Miras oleh Anggota PPK dan PPS

- Redaksi

Tuesday, 23 July 2024 - 18:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, mengungkap bahwa empat anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan satu anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) terbukti melanggar kode etik karena terlibat dalam kasus pesta minuman keras (miras).

Keputusan ini disampaikan oleh Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Tangerang, Muhamad K Ulumudin, pada hari Selasa.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ulumudin, hasil penelitian dan klarifikasi terhadap kelima anggota penyelenggara pemilu tersebut menunjukkan adanya unsur pelanggaran kode etik.

Oleh karena itu, Bawaslu merekomendasikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk memberikan sanksi tegas berupa pemecatan.

Ulumudin menjelaskan bahwa Bawaslu telah melakukan pemeriksaan dan kajian terhadap para anggota PPK dan PPS yang terlibat.

Berdasarkan hasil pemeriksaan ini, ditemukan bukti keterlibatan dalam insiden pesta miras yang tengah viral di masyarakat.

Baca Juga :  6 Burung dengan Suara Paling Merdu, Tertarik Memelihara?

Sebanyak lima anggota penyelenggara pemilu dari Kecamatan Rajeg terbukti terlibat dalam insiden tersebut.

Bawaslu Kabupaten Tangerang merekomendasikan agar KPU Tangerang segera menggelar sidang pemeriksaan kode etik terhadap empat anggota PPK dan satu anggota PPS tersebut.

Rekomendasi ini mencakup pemberhentian jabatan Ketua PPK, teguran keras kepada tiga anggota PPK lainnya, serta pemberhentian Ketua PPS.

Selain itu, Bawaslu juga menyarankan agar KPU Kabupaten Tangerang segera melakukan pergeseran tugas untuk menggantikan anggota yang terkena sanksi etik.

Ulumudin menegaskan bahwa pelanggaran kode etik sebagai petugas penyelenggara pemilu harus ditindak tegas, dan eksekusi rekomendasi ini kini berada di tangan KPU Kabupaten Tangerang.

Sebelumnya, Ketua KPU Kabupaten Tangerang, Muhamad Umar, menyatakan bahwa anggota PPK Kecamatan Rajeg yang terlibat dalam pesta miras hanya dikenakan sanksi teguran.

Baca Juga :  Serangan AS dan Inggris ke Houthi Dikecam Keras Oleh Iran Karena Dianggap Melanggar Hukum Internasional

Umar menjelaskan bahwa KPU telah memberikan teguran agar kejadian serupa tidak terulang.

Klarifikasi terkait dugaan pesta miras yang viral di media sosial juga telah dilakukan.

Hasil klarifikasi menunjukkan bahwa para anggota PPK tersebut telah meminta maaf atas kejadian tersebut.

Umar menjelaskan bahwa para anggota PPK dan PPS sedang mengerjakan tugas bersama ketika salah satu dari mereka membawa minuman sebagai penghangat badan. Ketua PPK telah mengingatkan mereka mengenai hal ini.

Kasus ini menyoroti pentingnya integritas dan kepatuhan terhadap kode etik bagi para penyelenggara pemilu.

Pelanggaran seperti pesta miras tidak hanya merusak citra institusi, tetapi juga mengancam kepercayaan publik terhadap proses pemilu yang bersih dan adil.

Baca Juga :  Badai Harish Faza! Mahasiswa UPN Jogja dinyatakan Hilang

Bawaslu dan KPU diharapkan terus memperkuat pengawasan dan penegakan kode etik untuk menjaga integritas pemilu di Indonesia.

Melalui tindakan tegas ini, diharapkan tidak ada lagi pelanggaran serupa di masa mendatang.

Langkah ini juga menjadi peringatan bagi semua penyelenggara pemilu untuk menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas mereka.

Peringatan ini penting untuk memastikan bahwa proses pemilu di Indonesia berjalan dengan jujur, adil, dan transparan.

Dengan penegakan kode etik yang ketat, Bawaslu dan KPU berkomitmen untuk menjaga kredibilitas dan integritas pemilu.

Langkah ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses pemilu dan lembaga-lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraannya.***

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB