PKB dan NasDem Gabung Prabowo, Pengamat Sebut Koalisi “Gemoy”

- Redaksi

Saturday, 27 April 2024 - 01:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penetapan presiden dan wakil presiden terpilih 
( Dok. Ist)


SwaraWarta.co.id
– Seorang pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, memprediksi bahwa koalisi partai politik yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming akan semakin kuat. 

Hal ini disebabkan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang sebelumnya berseberangan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, menunjukkan tanda-tanda mendekat ke Prabowo-Gibran.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pendekatan Prabowo dengan Nasdem dan PKB, setidaknya akan menggenapkan kekuatan politik pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi sekitar 70 persen,” kata Umam dilansir dari Kompas.com, Kamis (25/4/2024).

BACA JUGA: Ganjar Mahfud Tak Hadir dalam Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Senior PDIP Akhirnya Buka Suara

Baca Juga :  Prediksi Pertandingan BRI Liga 1: Persik Kediri vs Persija Jakarta 17 September 2023

“Bahkan jika guguatan PHPU PPP dikabulkan MK, maka akumulasi koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran bisa semakin ‘gemoy’, yakni sekitar 74 persen,” ujar dia.

Umam menyebutkan bahwa kekuatan koalisi Prabowo-Gibran saat ini sekitar 48 persen dan hal ini membuka peluang untuk adanya politik akomodasi. 

Menurutnya, dibutuhkan sekitar 60 persen kekuatan di parlemen untuk membentuk lingkungan politik dan pemerintahan baru yang stabil dalam kekuasaan. 

Dukungan dari Nasdem, PKB, dan PPP akan memberikan kekuatan yang cukup bagi koalisi Prabowo untuk membentuk sistem pemerintahan dengan sistem presidensial dan multipartai. 

BACA JUGA: PKS Siap Pasang Karpet Merah untuk Undang Prabowo Subianto

Meskipun begitu, Umam juga mengingatkan agar Prabowo-Gibran tetap memberikan ruang bagi kekuatan oposisi yang cukup untuk menjaga sistem check and balance.

Baca Juga :  Tekan Angka DBD, Kemenkes Sebar Nyamuk Wolbachia

Umam mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran akan beruntung apabila PDI-P dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menjadi kekuatan oposisi karena kedua partai tersebut sulit bersatu.

Umam membandingkan PDI-P dan PKS seperti air dan minyak karena basis ideologi yang sangat berbeda bahkan bertolak belakang.

“Kedua partai itu memang berpeluang bisa memainkan peran kritis dalam konteks kebijakan publik, namun akan kesulitan untuk membangun gerakan politik oposisional yang solid dan memadai karena ada akar faksinalisme akut akibat perbedaan ideologi,” kata dia.

Setelah ditetapkan sebagai calon presiden terpilih pada Rabu (24/4/2024), Prabowo mengajak semua pihak untuk bersatu dan kembali rukun karena kontestasi Pilpres 2024 telah berakhir. 

Baca Juga :  Orchid Forest Taman Anggrek Cantik di Lembang Bandung

Prabowo pun sudah bertemu dengan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, yang merupakan lawannya pada Pilpres 2024.

“Tuntutan rakyat, kita harus bersatu, kita harus rukun. Apakah bersatu itu berada di dalam pemerintahan, atau berada di luar pemerintahan, sama-sama kita berjuang untuk rakyat,” kata 

Selain itu, Prabowo juga sudah bertemu dengan ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang mengusung pasangan Anies-Muhaimin pada Pilpres 2024.

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB