Majalah Ikonik TIME Memutuskan PHK Banyak Karyawannya, Sebagian Besar Divisi for Kids

- Redaksi

Wednesday, 24 January 2024 - 10:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TIME PHK Sejumlah Karyawannya-SwaraWarta.co.id (Sumber: Pinterest)

SwaraWarta.co.idTIME, majalah ikonik dengan ciri khas halaman merahnya, mengumumkan pada Selasa (23/1) bahwa mereka telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 15% karyawan di divisi editorial.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Keputusan ini membuat TIME bergabung dengan deretan media besar lain yang juga melakukan pemangkasan karyawan.

Juru Bicara TIME menyampaikan bahwa sekitar 30 karyawan dari berbagai departemen, termasuk editorial, teknologi, penjualan, dan studio, telah dipecat.

Dari keseluruhan, kelompok yang paling terdampak adalah karyawan TIME for Kids, sebuah publikasi berita yang ditujukan untuk anak-anak sekolah.

Haley Weiss, seorang reporter kesehatan dan sains TIME, membagikan kisahnya dalam unggahan di media sosial, menyatakan bahwa ia dan 12 jurnalis lainnya telah menjadi korban PHK.

Baca Juga :  Siapa Daniel Klein? Ini Dia Sosok Kiper Naturalisasi yang Diharapkan Bisa Perkuat Timnas Indonesia

Weiss bergabung dengan TIME tepat setahun sebelumnya.

Dalam sebuah memo yang ditujukan kepada stafnya, Kepala Eksekutif TIME, Jessica Sibley, menjelaskan bahwa keputusan ini bukanlah hal yang diambil dengan mudah.

Ia menggambarkan PHK ini sebagai bagian dari serangkaian keputusan yang diambil untuk menyusun perusahaan agar dapat terus tumbuh dalam jangka panjang.

Sibley menegaskan bahwa sebelum memutuskan untuk melakukan PHK, upaya telah dilakukan untuk mengurangi pengeluaran di berbagai bagian perusahaan.

Namun, ternyata langkah-langkah tersebut tidak berhasil mencapai target yang diinginkan, sehingga keputusan sulit ini harus diambil.

“Dengan semua tindakan yang telah kami lakukan, kami mendekat untuk menjadi perusahaan yang menguntungkan, sebuah pencapaian yang diperlukan untuk mewujudkan potensi penuh TIME.

Meskipun sulit, keputusan ini merupakan langkah yang diperlukan untuk memajukan bisnis kami dan meningkatkan kondisi keuangan sebagai sebuah perusahaan,” jelas Sibley.

Baca Juga :  Rafael Nadal Umumkan Pensiun Setelah Final Piala Davis: Mengakhiri Karir Gemilang dengan 22 Gelar Grand Slam

Keputusan PHK di TIME bukanlah kejadian terisolasi, seiring dengan tren serupa di industri media.

Pada hari yang sama, lebih dari 400 karyawan Condé Nast melakukan mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap pemutusan besar-besaran yang dilakukan perusahaan media massa tersebut.

Di samping itu, surat kabar The Los Angeles Times juga melakukan PHK terhadap sekitar 20% karyawan di redaksinya.

Keputusan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh industri media di tengah perubahan dinamis dalam konsumsi berita dan transformasi digital.

Meskipun berbagai langkah telah diambil untuk mengamankan keberlanjutan perusahaan, PHK tetap menjadi pilihan sulit yang harus dihadapi oleh banyak media, termasuk TIME.

Dengan banyak media menghadapi goncangan serupa, terlihat bahwa industri media saat ini sedang mengalami periode transformasi yang memerlukan adaptasi cepat untuk tetap relevan dan berkelanjutan dalam era digital.

Baca Juga :  Kebakaran Manggarai, Karena Cas Handphone?

Keputusan PHK di TIME dan media lainnya mencerminkan upaya untuk menyesuaikan struktur dan model bisnis dengan dinamika perubahan pasar.

Penting untuk dicatat bahwa perubahan dalam industri media tidak hanya terjadi di TIME, tetapi juga merambah ke seluruh spektrum.

Transformasi digital telah mengubah cara orang mengakses dan mengonsumsi informasi, dan media harus beradaptasi agar tetap relevan.

Meskipun keputusan PHK selalu sulit, Sibley menekankan bahwa ini adalah langkah penting untuk memajukan bisnis dan meningkatkan kondisi keuangan TIME sebagai perusahaan.

Hal ini mencerminkan realitas bahwa adaptasi dan restrukturisasi menjadi kunci untuk tetap eksis di dunia media yang terus berubah.***

Berita Terkait

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online
Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali
Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini
Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi
Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang
Hendak Kencan, Gadis di Pacitan Tewas Kecelakaan
Hasto Kristiyanto Resmi Ditahan, PDIP Besuk ke Rutan KPK
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo Terkait Hasto Kristiyanto, Minta Harun Masiku Segera Ditangkap

Berita Terkait

Saturday, 22 February 2025 - 16:38 WIB

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 February 2025 - 09:32 WIB

Sempat Ditarik, Lagu Bayar Bayar Bayar Milik Sukatani Boleh Beredar Kembali

Saturday, 22 February 2025 - 09:24 WIB

Megawati Soekarnoputri Minta Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret, Pengamat Unair Beberkan Fakta Ini

Saturday, 22 February 2025 - 09:18 WIB

Viral Remaja di Pati Curi Pisang untuk Kasih Makan Adiknya Diarak Warga, Kini jadi Anak Asuh Polisi

Saturday, 22 February 2025 - 09:12 WIB

Ikuti Instruksi Megawati, Wali Kota Semarang Pilih Nyapu Pasar Ketimbang Ikut Retret di Magelang

Berita Terbaru

Disdukcapil Kota Serang

Advertorial

Disdukcapil Kota Serang, Layanan Administrasi Kependudukan Online

Saturday, 22 Feb 2025 - 16:38 WIB