Pencarian Korban Banjir Bandang Sumut Diperpanjang-SwaraWarta.co.id (Sumber: JPNN.com) |
SwaraWarta.co.id – Banjir bandang yang menerjang Humbahas, Sumut telah memakan banyak korban yang terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banjir bandang ini memberikan dampak rusaknya banyak bangunan di sekitar lokasi kejadian, pun dengan korban manusia yang ikut terseret.
Beberapa korban sudah bisa dievakuasi tetapi sebagian yang lain masih dinyatakan hilang dan membutuhkan evakuasi dengan segera.
Karenal situasi itulah Kepala Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan, Budiono, menyampaikan bahwa masa operasi pencarian korban banjir bandang dan longsor di Desa Silmagulampe, Kabupaten Humbang Husundutan (Humbahas), akan diperpanjang selama tiga hari ke depan.
Budiono menjelaskan bahwa keputusan ini didasarkan pada evaluasi pencarian selama tujuh hari dan rapat pimpinan bersama pemerintah Kabupaten Humbahas.
Basarnas memutuskan untuk terus mempersempit titik fokus pencarian, baik di air maupun di darat, dalam upaya mencari korban.
Keputusan perpanjangan ini diambil secara bersama-sama dengan tujuan menyisir dan mencari korban yang masih belum ditemukan setelah terjadinya banjir dan longsor.
Hal tersebut diungkap langsung oleh Budiono. Ini harus dilakukan mengingat evakuasi berkejaran dengan waktu yang tidak bisa menunggu.
Budiono menjelaskan bahwa bencana banjir bandang dan longsor yang melanda pemukiman warga menyisakan 10 korban yang masih belum ditemukan setelah dinyatakan hilang.
10 korban ini nasibnya masih belum jelas, apakah masih selamat dan menunggu evakuasi, atau sudah hanyat dan terbawa oleh aliran banjir bandang.
Bencana alam ini mengakibatkan kerugian material, termasuk kerusakan berat pada 14 rumah, satu rumah ibadah, dan satu penginapan.
Selain itu, satu sekolah dasar dan lahan pertanian seluas kurang lebih lima hektar juga terdampak. Hal ini dijelaskan oleh Budiono.
Dalam upaya pencarian, Tim SAR gabungan memperluas operasi di area pencarian di perairan Danau Toba.
Operasi ini dibagi menjadi tiga sektor yang difokuskan pada sejumlah titik lokasi pencarian.
“Sektor I melibatkan Personel Basarnas Spesial Group (BSG) dalam pencarian di perairan Danau Toba dengan metode penyelaman, sementara penyisiran di permukaan air menggunakan RIB dan Perahu LCR.
Selanjutnya, dilakukan pembersihan sampah dan penarikan pohon yang berada di Danau,” jelasnya.
Kemudian, lanjutnya, Sektor II fokus pada pembersihan material di dalam gereja dan sekolah.
Pemindahan material dari selokan di depan hotel dilakukan menggunakan alat berat, yakni ekskavator.
Sementara itu, pada Sektor III, pencarian masih menggunakan ekskavator dengan fokus pada runtuhan rumah dan bangunan karyawan di salah satu hotel yang terdampak.
Pencarian akan terus dilakukan hingga tiga hari ke depan untuk memastikan bahwa sisa korban yang belum diketahui nasibnya bisa diketemukan.*****