Alasan Elektabilitas Paslon Presiden Ganjar Pranowo – Mahfud MD Menurun Drastis. |
SwaraWarta.co.id – Perjalanan elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) dan
LSI Denny JA mengalami penurunan yang signifikan, bahkan terlempar oleh
pesaingnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, apa sebenarnya yang membuat elektabilitas Ganjar
merosot?
Menurut LSI Denny JA, pada periode November 2023,
elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 40,3 persen,
unggul dari Ganjar-Mahfud yang hanya mencapai 28,6 persen, sementara pasangan
AMIN menempati posisi ketiga dengan elektabilitas 20,3 persen.
Survei ini dilakukan dari 6 hingga 13 November 2023,
melibatkan 1.200 responden dengan metode multistage random sampling dan margin
of error sekitar 2,9 persen.
Berbasis pada hasil survei LSI Denny JA, elektabilitas
Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan, sementara Ganjar-Mahfud justru
mengalami penurunan tajam dari 36,9 persen pada September menjadi 28,6 persen
saat ini.
Sebaliknya, pasangan Anies-Cak Imin mengalami kenaikan
signifikan dari 8,8 persen dua bulan sebelumnya menjadi 20,3 persen saat ini,
melewati Ganjar-Mahfud.
IPO, dalam survei yang dilakukan pada November 2023, juga
menempatkan pasangan Prabowo-Gibran di puncak dengan elektabilitas 36,2 persen.
Elektabilitas personal Anies-Muhaimin mencapai 34,1 persen, sedangkan personal
Ganjar-Mahfud hanya mencapai 27,1 persen.
Alasan penyebab penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud:
- Fokus pada Prestasi daripada Kritik Terus-menerus
Menurut pengamat politik dari Universitas Andalas,
Asrinaldi, penurunan elektabilitas Ganjar-Mahfud dapat disebabkan oleh terlalu
sering menunjukkan prestasi tanpa kritis terhadap diri sendiri.
Asrinaldi menyarankan agar pasangan tersebut lebih menyoroti
prestasi, seperti kinerja Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah dan peran Mahfud MD sebagai Menko Polhukam.
“Aspek yang lebih ideal adalah memperbesar prestasi
dari capres-cawapres, mungkin hanya itu yang perlu diperbesar, hal ini dapat
membangun persepsi positif,” ujar Asrinaldi.
- Kritik Terhadap Pemerintahan Jokowi
Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, penurunan
elektabilitas Ganjar-Mahfud juga dipengaruhi oleh kritik yang terus-menerus
terhadap pemerintahan Jokowi, meskipun tingkat kepuasan publik terhadap Jokowi
masih tinggi.
Kritik Ganjar terhadap kinerja pemerintah dianggap
kontraproduktif dan dapat menyebabkan pemilih Ganjar beralih ke Prabowo
Subianto.
“Pertempuran opini semacam itu memungkinkan pemilih
Ganjar Pranowo beralih ke Jokowinya, dan ini telah dipastikan akan mendukung
Prabowo Subianto,” ungkap Dedi.
Dengan adanya dinamika ini, jalannya perebutan elektabilitas
menjelang pemilihan menjadi semakin menarik untuk diamati. Pasangan
Ganjar-Mahfud dihadapkan pada tantangan untuk merebut kembali hati dan dukungan
pemilih yang telah berpindah ke kubu pesaingnya.