Peristiwa itu terjadi ketika sekelompok pasukan Israel Defense Forces (IDF) disergap, menyebabkan tewasnya seorang komandan brigade. |
SwaraWarta.co.id – Pasukan militer Israel menghadapi kekalahan besar dalam pertempuran terbesarnya sejak Oktober lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa itu terjadi ketika sekelompok pasukan Israel
Defense Forces (IDF) disergap, menyebabkan tewasnya seorang komandan brigade.
Meskipun dianggap sebagai “harga yang mahal,”
kejadian tersebut tidak mengurangi semangat untuk melawan kelompok militan
Palestina Hamas.
Pada Hari Rabu, Israel mengumumkan kekalahan terparahnya
dalam lebih dari sebulan terakhir, pasca-penyergapan di wilayah reruntuhan
Gaza.
Pertempuran sengit terus berlangsung di utara dan selatan
Gaza, hanya sehari setelah PBB mendesak gencatan senjata kemanusiaan segera.
Dalam kurun 24 jam terakhir, 10 tentara Israel dilaporkan
tewas, termasuk seorang kolonel senior yang memimpin pangkalan depan dan
seorang letnan kolonel yang memimpin resimen.
Ini menjadi hari paling kelam sejak 31 Oktober, ketika 15
tentara Israel tewas.
Sebagian besar korban tewas terjadi di Distrik Shejaia di
utara Kota Gaza, di mana pasukan disergap saat berupaya menyelamatkan rekan
tentara yang menyerang pejuang Hamas di sebuah gedung, ungkap pernyataan
militer.
Seorang pejabat Israel Defense Forces menyatakan bahwa
Israel membayar “harga yang sangat mahal” dalam insiden tersebut.
Di pihak lain, Hamas menyatakan bahwa kejadian ini
menunjukkan bahwa pasukan Israel tidak akan pernah berhasil menaklukkan Gaza.
“Semakin lama Anda tinggal di sana, semakin besar pula
kerugian dan kematian Anda. Anda akan keluar dari sini dengan membawa
kekecewaan dan kerugian, InsyaAllah,” kata Hamas seperti yang dilaporkan
Reuters pada 14 Desember.
Mengomentari penyergapan mematikan di Distrik Shejaia,
Kepala Staf IDF, Letjen Herzi Halevi, menyatakan bahwa “para komandan yang
gugur dalam pertempuran adalah ekspresi semangat kami.”
Meskipun mengakui kesulitan dalam insiden tersebut, Letjen
Halevi menegaskan bahwa hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan di
IDF.
Sementara itu, Kepala Komando Selatan IDF, Mayjen Yaron
Finkelman, bertemu dengan para komandan Brigade Golani di Distrik Shejaia.
Dalam pertemuan tersebut, ia menyatakan, “Kemarin Anda
membuktikan dalam praktek bahwa ‘Setelah saya’ bukanlah sekadar slogan, tetapi
perintah bagi kami para komandan untuk memimpin di garis depan, bahkan dengan
membayar harga yang sangat mahal.”
Finkelman juga menegaskan bahwa meskipun dihadapkan pada
tantangan besar, pasukan akan terus menyerang musuh dan memimpin di medan
perang.
“Anda adalah generasi kemenangan. Anda membuktikannya
setiap hari. Kami semua terinspirasi oleh semangat Golani yang akan terus
berlanjut. Kami akan bertindak dan menang,” tambahnya.