Ganjar Pranowo Kampanye di Bekasi Ngobrol dengan Nelayan-SwaraWarta.co.id (Sumber: Kompas.com) |
SwaraWarta.co.id – Masih dalam jadwal kampanye, Calon Presiden atau Capres Ganjar Pranowo mengajak masyarakat untuk mengungkapkan aspirasinya secara tulus tanpa rekayasa ataupun dibuat-buat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pernyataan Ganjar tersebut disampaikannya pada saat bertemu dengan sejumlah nelayan, petani, dan juga buruh di Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (14/12/2023) siang.
“Biarlah, di dalam berdialog dengan saya, tidak boleh ada manipulasi. Komunikasi dengan saya harus jujur dan tentunya apa adanya,” ungkap Ganjar setengah bergurau.
Ganjar mengungkapkan pernyataan tersebut setelah mendengar keluhan dari seorang pria yang mengakui dirinya adalah seorang petani.
Pria itu bertanya mengenai harga pupuk yang terlalu murah menurut asumsinya.
Namun, dalam perbincangan lebih lanjut, ternyata pria tersebut tidak benar-benar seorang petani, tetapi memiliki sampingan lainnya.
Ganjar menanyakan, “Pernahkah Anda membeli pupuk?'” kepada pria tersebut dengan pertanyaan yang sangat jelas.
“Pria itu kemudian menjawab, ‘Belum pernah membeli pupuk.’ sambil mengakui bahwa profesi sebenarnya dirinya adalah seorang penjual tempe.
Mendengar itu, Ganjar berseloroh sambil meminta pria tersebut turun dari atas punggung, tentu saja dengan sikap setengah bercanda.
Tidak lama setelahnya, Ganjar kembali mendengar keluhan dari seorang petani yang mengakui dirinya bernama Norman.
Norman mengungkapkan kesulitannya menghadapi kelangkaan pupuk di pasaran, juga adanya keterbatasan pasokan air, ditambah dengan rendahnya harga jual padi.
Ganjar kemuian memanggil petani yang hadir, lalu bertanya: “Ada petani di sini, ayo. Jangan ngaku-ngaku, pasti saya kenal. Sini, siapa namamu?'” ucap Ganjar kepada Norman yang tadi.
Norman kemudian mengungkapkan kepada Ganjar, “Banyak, Pak. Sekarang sulit mendapatkan pupuk. Mengapa? Pertama, harganya mahal. Kedua, harus menggunakan KTP.”
Ini tentunya memang fakta di lapangan. Karena itulah Norman berharap Ganjar dapat mengatasi masalah tersebut dengan memfasilitasi akses pembelian pupuk, sekaligus bisa mengatasi kelangkaan air, dan meningkatkan nilai jual padi.
“Hari ini sudah dimulai, sudah. Kita ingin segera menyelesaikannya. Bahasa Ganjar Mahfud itu satu set, cepat, pasti, tuntas. Mengapa? Agar ini segera dibersihkan. Sehingga tadi saya sampaikan kepada ibu bapak, juga disampaikan oleh Mbak Rieke kepada ibu bapak semua, bahwa bantuan dari negara harus sampai kepada yang berhak,” ucap Ganjar kepada warga yang hadir di tempat tersebut.
Lebih lanjut, Ganjar menyatakan bahwa jika terpilih sebagai presiden, ia akan melakukan perbaikan data petani dengan menggabungkannya menjadi satu data besar yang dapat diakses hanya dengan satu KTP.
“Enggak usah ribet, satukan semuanya melalui KTP, begitu KTP Sakti yang sedang kita siapkan dengan data yang akurat. Distribusi akan menjadi lebih tepat,” ujar Ganjar menegaskan.
“Tapi, bapak ibu, jika kekurangan pupuk tadi, kita akan memastikan pemerintah menemukan solusi untuk menambahnya agar lebih mudah. Namun, jika itu tidak mencukupi, ada cara lain, yakni dengan bantuan penyuluh pertanian untuk membuat pupuk organik. Begitu, bapak ibu,” tambahnya lagi.
Menjadi bagian dari salah satu visinya, Ganjar akan membantu petani untuk peningkatan kesejahteraan hidup mereka.***