Eks Panglima TNI Andika Perkasa berikan saran kepada Ganjar Pranowo sebelum debat ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Pada tanggal 7 Januari nanti, akan diadakan debat ketiga yang akan diikuti oleh calon presiden dengan tema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional, serta geopolitik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa memberikan masukan kepada Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, terkait persiapan debat capres.
“Kayaknya Mas Ganjar bilang sudah siap, tapi kita tetap memberikan masukan. Jadi saya sendiri sudah, ini tanggal 1 ya? hari Sabtu kemarin saya sudah memberikan masukan kepada tim yang akan mengumpulkan, menghimpun semua isu-isu yang kemudian nanti dilaporkan ke Mas Ganjar,” ungkap Andika di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).
Andika, yang merupakan eks Panglima TNI, mengatakan bahwa semua elemen dalam TPN akan memberikan masukan kepada Ganjar dalam rangka persiapan menjelang debat.
Dia juga percaya bahwa Ganjar sudah sangat memahami materi debat yang akan dihadapi.
“Dan besok pun juga masih ada (pertemuan). Saya akan memberikan masukan. Jadi menurut saya semua pasti akan berusaha membantu memberikan masukan terlepas dari apakah materi itu keluar atau tidak dalam debat nanti,” jelas Andika.
“Besok saya juga kasih masukan yang menurut saya cukup banyak walaupun terserah nanti dari mas Ganjar dan saya yakin mungkin kebanyakan (isu) juga sudah tahulah mas Ganjar, sifatnya mungkin mengingatkan saja,” sambungnya.
Andika juga mengatakan bahwa dia tidak khawatir tentang berbagai pertanyaan yang akan diberikan kepada Ganjar, termasuk pertanyaan tentang istilah atau singkatan.
Dia menilai bahwa selama pertanyaan yang diberikan berkaitan dengan isi pokok dari tema debat, maka Ganjar akan mampu memberikan jawaban yang tepat.
“Semua punya hak tetapi kan juga tergantung dari audience nanti menilai apakah ini he-he, orang tidak tahu belum tentu bahwa yang bersangkutan tidak menguasai kan belum tentu karena mungkin bukan bidangnya, tapi kalau semangatnya adalah menanyakan substansi, harusnya kan itu menjadi bagian dari pertanyaan itu sendiri supaya substansinya terjawab,” ucap Andika.
“Kecuali pertanyaannya itu memang supaya kalaulah misalnya nggak bisa jawab tapikan pasti audience sendiri yang kemudian akan menilai ‘oh perilaku seperti ini apakah pantas atau enggak?’ dan seterusnya,” pungkasnya