Warga Barga yang Diterjang Banjir Sedang Evakuasi Mandiri-SwaraWarta.co.id (Sumber: Pantau) |
SwaraWarta.co.id – Banjir melanda Gang Apandi, Braga, Kota Bandung, Jawa Barat, setelah tanggul aliran Sungai Cikapundung diduga jebol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banjir dilaporkan mulai menggenang pada Kamis (11/1/2024) sekitar pukul 17.45 WIB
Warga di Gang Apandi yang terdampak langsung berjuang mengeluarkan genangan air yang memasuki rumah mereka.
Sebagai informasi, tinggi banjir mencapai semata kaki hingga sepinggang orang dewasa, karena hal itu warga diimbau berhati-hati dan memastikan untuk evakuasi.
Salah seorang warga setempat, menyampaikan keterangannya bahwa banjir meluap sekitar jam setengah 5 sore karena jebolnya tanggul, mengakibatkan air merambah ke pemukiman.
Warga terpaksa pasrah menghadapi banjir tersebut yang datang secara tiba-tiba. Mereka berhasil mengevakuasi diri secara mandiri ke rumah tetangga atau saudara yang dianggap lebih aman.
Warga lain ikut memberi keterangan dengan menyebutkan bahwa pas airnya besar, warga langsung mengungsi.
Meski dampak yang terjadi tetap harus dirasakan warga yakni air menerobos masuk hingga ke dalam rumah-rumah.
Warga lainnya, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Cikapundung setelah hujan deras melanda Kota Bandung.
Diberitakan ada tiga tanggul yang jebol, satu di dekat pemukiman warga dan dua lainnya berada di area lapangan di wilayah tersebut.
Menurut warga, jetiga tanggulnya jebol, dan sudah dilihat untuk dipastikan, dan ternyata benar-benar jebol, karena itu air langsung meluber masuk ke dalam rumah.
Kejadian banjir yang tiba-tiba ini tidak pernah diduga sebelumnya. Sebelumnya tidak terjadi.
Hal penyebab yakni tanggul yang merupakam struktur pengaman yang mengalami kerusakan harus segera diupayakan perbaikannya.
Akibat banjir ini warga diharuskan mengambil tindakan evakuasi untuk menyelamatkan diri, meninggalkan rumah mereka yang tergenang air.
Peristiwa ini juga menyoroti urgensi perbaikan infrastruktur tanggul dan sistem pengendalian banjir di wilayah tersebut.
Hujan deras yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko banjir, dan perlu langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif agar pemukiman warga tidak terus menerus terancam.
Dalam menghadapi bencana alam, kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci.
Perlu koordinasi yang baik untuk memastikan reaksi cepat dan tanggap dalam evakuasi serta pemulihan pasca-banjir.
Peningkatan kapasitas tanggul dan perawatan rutin juga perlu diperhatikan agar sistem pengaman dapat memenuhi standar keamanan yang diperlukan.
Pentingnya perencanaan tata ruang kota yang berkelanjutan juga menjadi sorotan.
Pemukiman di dekat aliran sungai atau daerah rawan banjir memerlukan perhatian khusus dalam pengembangan infrastruktur, dengan memperhitungkan dampak perubahan iklim yang dapat meningkatkan intensitas hujan ekstrem.
Sebagai langkah preventif, penyuluhan kepada masyarakat tentang kesadaran bencana dan tindakan yang perlu diambil saat terjadi situasi darurat juga harus ditingkatkan.
Ini dapat meningkatkan kewaspadaan warga dan mengurangi risiko cedera atau kerugian materil selama banjir.
Dengan upaya bersama dan perhatian terhadap mitigasi risiko bencana, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tangguh terhadap ancaman banjir dan bencana alam lainnya.***