Contoh Penerapan Asesmen dalam Kurikulum Merdeka yang Tepat. |
SwaraWarta.co.id – Contoh penerapan asesmen dalam kurikulum merdeka yang tepat itu bagaimana yang
sesuai dengan kebijakan dari kurikulum merdeka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kurikulum Merdeka sendiri adalah paradigma baru dalam dunia
pendidikan yang diakui karena memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada
sekolah dan guru untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta
didik.
Salah satu elemen kunci dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka
adalah penerapan asesmen yang tepat.
Asesmen tidak hanya berfungsi sebagai alat pengukur prestasi
siswa, tetapi juga sebagai instrumen untuk memantau dan meningkatkan proses pembelajaran.
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan asesmen dalam
Kurikulum Merdeka yang efektif:
- Asesmen Formatif Berbasis Proyek
Guru dapat merancang tugas proyek yang mendorong siswa untuk
menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata. Proyek tersebut tidak hanya
mengukur pemahaman, tetapi juga kemampuan siswa dalam berkolaborasi, berpikir
kreatif, dan memecahkan masalah.
- Portofolio Pembelajaran
Menerapkan asesmen berbasis portofolio memungkinkan siswa
untuk mengumpulkan bukti pencapaian mereka sepanjang waktu. Portofolio mencakup
hasil kerja, proyek, dan refleksi diri siswa, memberikan gambaran holistik
tentang perkembangan mereka dalam berbagai keterampilan.
- Asesmen Kinerja
Menggunakan asesmen kinerja membantu mengukur kemampuan
siswa dalam menerapkan keterampilan praktis. Misalnya, dalam mata pelajaran
sains, siswa dapat diminta untuk melakukan eksperimen dan menyajikan temuan
mereka, menggambarkan kemampuan praktis mereka.
- Asesmen Peer (Saling Menilai)
Mendorong siswa untuk saling menilai dapat merangsang
interaksi sosial dan pengembangan keterampilan interpersonal. Proses ini dapat
memperluas pemahaman siswa tentang sudut pandang lain dan meningkatkan
kemampuan memberikan dan menerima umpan balik.
- Ujian Adaptif
Melalui teknologi digital, guru dapat menggunakan ujian
adaptif yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman individu siswa. Hal ini
memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan gayanya
sendiri.
Penerapan asesmen dalam Kurikulum Merdeka bukan hanya
tentang mengukur pencapaian akademis, tetapi juga membentuk individu yang siap
menghadapi tantangan dunia nyata.
Dengan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang berfokus pada pengembangan keterampilan abad ke-21, Kurikulum Merdeka dan
asesmen yang tepat dapat membantu menciptakan generasi pelajar yang siap
menghadapi perubahan dan memberikan kontribusi positif dalam masyarakat.