Jelang Debat Cawapres, Ganjar-Prabowo Saling Sindir-SwaraWarta.co.id (Sumber-Tribun) |
SwaraWarta.co.id – Calon presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kritik tajam terhadap Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, menyoroti perbandingan program internet gratis dengan makan siang gratis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat menghadiri acara Konsolidasi dan Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Pontianak, Kalimantan Barat, Prabowo menyampaikan visinya untuk menyediakan makan siang bergizi bagi semua anak-anak Indonesia.
Dalam sambutannya, Prabowo mengungkapkan programnya yang fokus pada memberikan makanan bergizi, susu bergizi, dan protein bergizi untuk anak-anak.
Namun, kritiknya muncul ketika ia menyinggung pendukung program internet gratis yang diusung oleh Ganjar dan Mahfud.
Prabowo menyatakan pandangan bahwa orang-orang yang lebih memprioritaskan internet gratis daripada makan siang gratis memiliki otak yang agak lamban.
Prabowo mencoba berasumsi perihal pertanyaannya kepada masyarakat, lebih penting mana, makan apa internet?
Prabowo menegaskan pandangannya, menyatakan bahwa mereka yang menganggap rakyat tidak membutuhkan makanan mungkin memiliki otak yang agak lamban, dan ia menekankan bahwa pemimpin harus memiliki otak yang jalan.
Sebelumnya, Ganjar Pranowo telah mengkritisi program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo-Gibran, memproyeksikan bahwa program tersebut akan menyedot APBN hingga Rp400 triliun.
Ganjar menyampaikan pengalamannya di Papua, di mana ia menyoroti kesulitan akses ke fasilitas kesehatan.
“Rp 400 triliun digunakan untuk makan siang,” ungkap Ganjar, mengajak peserta acara untuk menjadi lebih kritis terhadap jargon politik.
Ia berharap agar tidak ada kandidat calon presiden dan wakil presiden yang membohongi rakyat dengan jargon, program, dan gimik politik.
Kritik Prabowo terhadap program internet gratis seakan menjadi respons terhadap pandangan Ganjar, menciptakan dinamika perdebatan di tengah persiapan pemilihan presiden.
Dalam kerangka ini, masing-masing kandidat mencoba meyakinkan publik mengenai relevansi dan urgensi program-program yang mereka usung.
Sikap Prabowo yang menempatkan makan siang gratis sebagai prioritas utama menggambarkan fokusnya pada aspek kesejahteraan masyarakat, terutama anak-anak.
Namun, pandangannya yang mengecilkan urgensi program internet gratis bisa memicu perdebatan mengenai sejauh mana teknologi dapat meningkatkan kesejahteraan dan konektivitas sosial.
Kritik terhadap program makan siang gratis yang dianggap menyedot APBN dalam jumlah besar menunjukkan kekhawatiran terhadap keberlanjutan kebijakan fiskal.
Sementara para pendukung program tersebut mungkin melihatnya sebagai investasi dalam kesejahteraan masyarakat, kritik Ganjar menyoroti pentingnya evaluasi matang terhadap dampak finansial suatu kebijakan.
Sementara Prabowo menekankan pentingnya kesejahteraan fisik melalui makan siang gratis, Ganjar mendorong kritisisme terhadap jargon politik dan kebijakan yang diusung oleh calon presiden.
Dinamika ini mencerminkan kompleksitas persiapan pemilihan presiden, di mana pemilih harus mempertimbangkan berbagai aspek kebijakan dan pandangan calon untuk membuat keputusan yang informasional dan berdaya.
Dalam menjalani tahapan menuju pemilihan presiden, perdebatan mengenai prioritas kebijakan antara Prabowo dan Ganjar menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat.
Pengaturan kembali argumen dan pernyataan kritik menghasilkan narasi politik yang semakin berkembang, menentukan arah dan fokus dari kampanye yang akan datang.***