Potret Anies Baswedan dan Gus Muhaimin Iskandar (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Dalam debat cawapres kedua, Capres nomor urut 1 Anies Baswedan mengkritik cara cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pandangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Anies mengatakan bahwa pandangan yang kuat substansinya tidak perlu dihiasi dengan banyak atraksi.
“Kalau substansinya kuat, tidak perlu banyak atraksi. Itu rumus itu. Tapi kalau substansinya lemah harus ditutupi dengan atraksi,” kata Anies saat konferensi pers usai debat di JCC, Senayan, Jakarta, Minggu (21/1)
Sebaliknya, jika substansinya lemah, baru perlu dibuat banyak atraksi. Anies juga menekankan pentingnya gagasan yang autentik, serta menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai pandangan tersebut.
“Yang kedua, ketika kita menyampaikan gagasan, akan bisa terlihat mana gagasan yang autentik mana yang kosmetik,” Ungkap Anies Baswedan.
“Jadi bagi kami ini adalah sebuah kesempatan bagi rakyat untuk melihat mana yang substantif dan mana yang otentik, karena kepada mereka lah kita titipkan kepercayaan untuk masa depan kita,” ucap Anies.
Cawapres dari Anies, yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin), berpendapat bahwa debat cawapres adalah bentuk keseriusan dalam menata bangsa.
“Debat ini adalah keseriusan kita untuk menata bangsa. Kegagalan seluruh pembangunan kita hari ini, kita selalu terjebak pada gimik-gimik yang tidak pernah membawa pada perbaikan,” ujar Cak Imin.
Ia tidak ingin terjebak dalam menggunakan gimik-gimik yang tidak berguna dalam pembangunan, karena menurutnya itu malah membahayakan visi dan misi bangsa untuk masa depan.
“Kita harus pada substansi dari pembangunan kita, sehingga gimik-gimik bagi saya itu membahayakan keberlangsungan visi dan misi kita,” imbuhnya.