Ilustrasi pemerkosaan siswi SMK (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang siswi SMK berusia 16 tahun di Surabaya menjadi korban pemerkosaan. Kejadian itu terjadi saat korban hendak mengambil uang beasiswa senilai Rp. 200 ribu di salah satu bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Korban memesan ojek online di sebuah hotel di kawasan Jalan Pasar Kembang.
Saat di atas motor ojek online itu, korban menangis dan mengaku telah diperkosa oleh seorang pria yang tak dikenal.
Sopir ojek online langsung membawa korban ke pos polisi terdekat dan korban menceritakan kisahnya.
Petugas Satpol PP mengantar korban ke Polsek Sawahan dan berhasil menangkap terduga pelaku, yang diduga merupakan oknum anggota TNI.
Korban diberikan penanganan medis dan dibawa ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya untuk dilakukan visum.
Ayah korban yakni LSA, membenarkan kejadian tersebut dan berharap terduga pelaku diadili dengan adil.
“Saya diberitahu (polisi), anak saya mengalami pendarahan, kan (badan terduga pelaku) besar, juga (sempat) dipiting,” kata LSA saat ditemui awak media di Polsek Sawahan Surabaya.
Menurut keterangan yang didapat, korban bertemu terduga pelaku saat menunggu temannya di sekitar Monumen Kapal Selam.
“Sambil menunggu temannya, kenalan dengan terduga pelaku,” ujar pria 57 tahun itu.
Terduga pelaku meminta tolong untuk ditemani mengambil uang ke bank dan korban setuju.
Namun, di tengah perjalanan, terduga pelaku mengajak korban ke minimarket dan bank lain, dan kemudian memaksa korban pergi ke hotel di Jalan Pasar Kembang, tempat dia diperkosa dan ditahan.
“Selesai itu (diduga diperkosa), (korban) minta izin keluar. Tapi, tidak boleh (oleh terduga pelaku). Lalu (korban) bilang ‘Aku ada tugas’, (baru) diizinkan,” jelasnya.
Terduga pelaku ini tidak boleh melakukan kekerasan terhadap siapa pun, apa pun keadaannya.
“Sudah ditangani POM TNI,” kata Hendro saat ditemui di Polrestabes Surabaya.