Subsidi Pupuk Pertanian Minim, Produksi Padi ditargetkan Mengalami Kenaikan

Avatar

- Redaksi

Tuesday, 23 January 2024 - 11:10 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pertanian yang terus digenjot target produksi di tengah kelangkaan pupuk subsidi
( Dok istimewa)


SwaraWarta.co.id
– Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Dydik Rudy Prasetya, mengumumkan bahwa produksi padi di provinsi tersebut pada tahun 2023 diproyeksikan akan melebihi produksi tahun 2022. 

Selain itu, target produksi untuk tahun 2024 juga ditingkatkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim.

Menurut angka sementara Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi di Jawa Timur pada 2023 akan mencapai 9,59 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 64,91 ribu ton GKG atau 0,68 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 9,53 juta ton GKG,” ujarnya seperti yang dikutip dari IDN Times, Selasa (23/1/2024).

Baca Juga :  Jadi Korban Pengintipan saat Mandi, Perempuan di Denpasar Buka Suara

Rudy optimis bahwa produksi padi akan terus meningkat pada tahun 2024, terutama karena rencana pengembangan lahan tanam padi yang semula berukuran 1.745.970 hektare pada tahun 2023 akan ditingkatkan menjadi 1.962.248 hektar pada 2024.

Selain produksi padi, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim juga telah menghitung produksi jagung pada 2023 sebesar 4,429 juta ton pipilan kering dengan kadar air 14 persen. 

Meskipun angka produksi jagung mengalami penurunan, Rudy memperkirakan bahwa target produksi jagung pada tahun 2024 akan naik. 

Untuk mencapai target pertanian yang disebutkan di atas, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim telah mengajukan penambahan alokasi pupuk subsidi bagi petani ke Kementerian Pertanian. 

Baca Juga :  Polrestabes Surabaya Siap Amankan Liga 1: Persebaya Vs PSS Sleman

Hal ini terjadi karena jatah pupuk subsidi tahun ini mengalami pengurangan hampir setengah dari tahun sebelumnya.

Dari data yang dikumpulkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Jatim, pengurangan alokasi pupuk subsidi terjadi sejak tahun 2019. 

Pada tahun tersebut, provinsi Jawa Timur mendapatkan jatah pupuk subsidi sebesar 2.786.284 ton yang terdiri dari Urea, SP-36, ZA, NPK dan Organik. 

Namun, angka ini terus menurun pada tahun 2020 dan 2021 hingga mencapai 1.969.642 ton pada tahun 2022. 

Pada tahun 2023 alokasi pupuk subsidi kembali menurun menjadi 1.626.055 ton dan akan menjadi 963.847 ton pada tahun 2024. 

“Urea tahun lalu dari 1,2 juta ton jadi 574 ribu ton. NPK juga begitu, dari 621 ribu ton menjadi 389 ribu ton tahun ini,” ungkap Rudy.

Baca Juga :  Wajib Diketahui, Inilah Resolusi untuk Diri Sendiri yang Cukup Bagus

Rudy tidak tahu pasti penyebab turunnya jatah alokasi pupuk subsidi dari tahun ke tahun, karena aturan tersebut ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dengan dasar anggaran dari Kementerian Keuangan.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, telah mengirimkan surat kepada Kementerian Pertanian setelah surat keputusan tentang alokasi pupuk subsidi diterbitkan. 

Isinya adalah permintaan untuk menambah jumlah pupuk subsidi agar dapat memenuhi kebutuhan petani di provinsi tersebut.

“Begitu kita terima SK. Hari itu juga ibu (Khofifah) minta alokasi tambahan untuk subsidi. Katanya sekarang sedang dibahas. Moga-moga ditambah. Kasihan petani kita,” ungkapnya.

Berita Terkait

Anthon Sihombing: Komposisi Kabinet Prabowo Beri Harapan bagi Kemajuan Indonesia
KAI Daop 1 Ubah Rute Kereta untuk Mengantisipasi Pelantikan Presiden
Persiapan Istana: Menyambut Momen Pisah Sambut Presiden dengan Sentuhan Akhir
Hari Pangan Sedunia: Khofifah Ajak Inovasi untuk Mengelola Air dan Pertanian Berkelanjutan
Viral! Video Yanti TKW Taiwan 1 Menit di TikTok, Link Asli Banyak Dicari Netizen, Ternyata Ini Isinya
Kasus Korupsi Timah: Saksi Ungkap Pembelian Porsche Mewah Senilai Rp13,18 Miliar oleh Harvey Moeis
Raffi Ahmad dan Yovie Widianto Tidak Hadir di Pembekalan Calon Wakil Menteri: Ini Alasan yang Diungkap Bima Arya
Prediksi Pemborosan Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran: Mencapai Rp1,95 Triliun dalam Lima Tahun

Berita Terkait

Friday, 18 October 2024 - 09:03 WIB

Anthon Sihombing: Komposisi Kabinet Prabowo Beri Harapan bagi Kemajuan Indonesia

Friday, 18 October 2024 - 08:57 WIB

KAI Daop 1 Ubah Rute Kereta untuk Mengantisipasi Pelantikan Presiden

Friday, 18 October 2024 - 08:28 WIB

Persiapan Istana: Menyambut Momen Pisah Sambut Presiden dengan Sentuhan Akhir

Friday, 18 October 2024 - 05:06 WIB

Hari Pangan Sedunia: Khofifah Ajak Inovasi untuk Mengelola Air dan Pertanian Berkelanjutan

Friday, 18 October 2024 - 05:02 WIB

Viral! Video Yanti TKW Taiwan 1 Menit di TikTok, Link Asli Banyak Dicari Netizen, Ternyata Ini Isinya

Berita Terbaru

Ni Luh Puspa 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Mendadak jadi Wamen, Ini Sosok Jurnalis Kondang Ni Luh Puspa

Friday, 18 Oct 2024 - 10:14 WIB

Pedagang pasar kota Malang dukung Khofifah Emil 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Siapkan 40.000 Suara, Pedagang Malang Siap Menangkan Khofifah Emil

Friday, 18 Oct 2024 - 10:08 WIB

Jubir KPK jelaskan duduk perkara dana hibah berbuntut pengeledahan 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Buntut Kasus Dana Hibah, KPK Geledah Dinas Peternakan Jatim

Friday, 18 Oct 2024 - 09:50 WIB