Mahfud MD Mundur dari KIM-SwaraWarta.co.id (Sumber: Tribun) |
SwaraWarta.co.id – Kondisi Kabinet Indonesia Maju (KIM) di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah mengalami guncangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satuya adalah dengan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 3, Mahfud MD, yang menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam).
Mahfud menegaskan bahwa pengunduran dirinya akan dilakukan pada waktu yang tepat dan dengan cara yang baik.
Alasan di balik keputusan Mahfud ini adalah upayanya untuk memberikan contoh kepada pejabat negara agar tidak menyalahgunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan kampanye.
Meskipun Mahfud berusaha memberikan contoh positif, ia menyatakan bahwa upayanya tidak berhasil.
Dalam konteks ini, Mahfud merasa perlu mengambil langkah tegas dengan mengundurkan diri, tetapi tetap memastikan bahwa masa transisi berjalan dengan baik.
Mahfud juga menyampaikan pesannya kepada peserta Tabrak Prof!, sebuah acara debat cawapres.
Ia mengingatkan mereka untuk memahami apa yang telah disampaikannya setelah Debat ke-4.
Usai debat, Mahfud menyatakan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan mengungkapkan bahwa ia telah belajar banyak dari kepemimpinan Jokowi.
Dalam upayanya untuk memberi contoh integritas, Mahfud mencatat bahwa selama tiga bulan terakhir, ia tidak pernah menggunakan fasilitas negara sebagai cawapres yang merangkap jabatan menteri.
Bahkan, ia meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak menjemput dan melayaninya ketika berkunjung ke daerah, menegaskan bahwa ia tidak akan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi selama kampanye.
Sementara Mahfud berupaya memberikan contoh positif, ia juga mengkritik pihak lain yang dinilainya menggunakan jabatan dan fasilitas negara untuk kepentingan politik.
Mahfud menyoroti menteri-menteri yang tidak memiliki kaitan dengan politik tetapi terlibat dalam tim sukses, menilai hal tersebut sebagai penyalahgunaan jabatan.
Dalam penutupan pernyataannya, Mahfud menghormati Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya empat setengah tahun yang lalu dengan ketulusan.
Ia menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan tugas-tugas tersebut bersama Ganjar Pranowo.
Mahfud juga mengajak masyarakat untuk menjadikan tanggal 14 Februari sebagai “pengadilan rakyat” dengan memilih pemimpin yang tidak menyalahgunakan kekuasaan dan fasilitas negara, serta tidak menganggapnya sebagai pemberian personal karena itu adalah milik negara.
Pernyataan Mahfud mencerminkan pentingnya integritas dalam kepemimpinan dan menunjukkan kesediaannya untuk bertindak tegas demi menjaga prinsip-prinsip tersebut.
Meski kondisi politik Kabinet Indonesia Maju sedang tidak stabil, langkah Mahfud untuk mundur sebagai contoh integritas dapat memberikan dampak positif dalam membangun citra pemerintah yang transparan dan berkomitmen terhadap keadilan.***