Korban penganiyaan suami caleg di Jambi (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Seorang suami di Kota Jambi, merasa marah dan emosi karena istrinya yang merupakan calon legislatif hanya mendapatkan tiga suara di TPS di Kelurahan Payo Lebar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Peristiwa itu terjadi pada saat proses pemilihan anggota legislatif. Suaminya, yang dikenal dengan inisial RM, datang bersama delapan orang lainnya.
“Iya betul, suaminya inisial RM. Tidak terima istrinya yang caleg PKN hanya mendapat tiga suara. Padahal istrinya besar dan lahir di lingkungan TPS,” ujar saksi yang tidak mau disebutkan namanya, Kamis (15/2).
RM sempat ribut dengan ketua RT di lingkungan tersebut. Menurut informasi yang diperoleh, RM tidak terima dengan hasil suara di TPS.
Menurut RM istrinya adalah sosok yang besar dan dilahirkan di lingkungan TPS tersebut.
Protes RM terhadap hasil suara yang rendah buat istrinya menjadi pemicu terjadinya keributan di lingkungan TPS tersebut.
Ketua RT dan anggota KPPS 23 menjadi korban di kejadian tersebut. Salah satu anggota KPPS yang berinisial H bahkan mengalami patah tangan.
Anggota KPPS tersebut diserang oleh RM dengan sebuah kayu saat melakukan upaya mediasi. Sementara Ketua RT Menderita luka di kepala hingga dijahit 30 jahitan.
“Untuk KPPS yang luka dan patah tangan bernama Hariyanto, petugas TPS 23 nomor 7. Saat ini tidak dirawat di rumah sakit, hanya istirahat di rumah. Dan ketua RT tersebut menderita luka di kepala hingga dijahit 30 jahitan,” jelasnya
Atas peristiwa tersebut, Ketua KPU Kota Jambi, Deni Rahmat, menggelar rapat dengan anggota KPU dan pemegang anggaran, terkait bantuan dana bagi KPPS.
Meskipun belum diambil keputusan atas bantuan tersebut, Deni menyatakan akan memperjuangkan bantuan tersebut demi meringankan beban korban dan keluarga yang terdampak.
Kapolresta Jambi, Kombes Pol Eko Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut dan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut.
Eko menambahkan bahwa korban dalam peristiwa ini ada dua orang, salah satunya adalah anggota KPPS, dan saat ini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.
Ketua Camat Jelutung Hartono, juga mengatakan bahwa terjadi keributan di lingkungan TPS. Ini menimbulkan keresahan di lingkungan tersebut karena ada beberapa orang yang datang ke TPS.
Sebagai Ketua RT, dia berupaya untuk mengendalikan kerumunan namun, akhirnya dia juga menjadi korban.
Hartono menjelaskan bahwa di TPS tersebut, penghitungan suara untuk DPRD kota didahulukan, sementara penghitungan suara yang semestinya berurutan dari Capres, DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi terakhir DPRD kota, tidak dilakukan.