SwaraWarta.co.id – Siapa bilang sate hanya tentang daging ayam atau kambing? Kini, hadir sebuah inovasi kuliner sehat bernama sate sayur, yang menjadi alternatif sate vegetarian dan ramah lingkungan.
Sate sayur mulai populer di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta.Sate sayur terbuat dari berbagai macam sayuran seperti paprika, jamur, brokoli, zucchini, terong, dan jagung manis yang ditusuk seperti sate biasa.
Kemudian, sayuran tersebut dibakar dan disajikan dengan bumbu kacang atau saus khas lainnya. Beberapa versi juga menambahkan tempe, tahu, atau bahkan daging nabati (mock meat) sebagai sumber protein nabati.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Awalnya banyak yang skeptis, tapi setelah coba, mereka bilang rasanya nggak kalah enak dari sate daging,” ujar Tia Rahmadi, pemilik warung Sate Nabati di kawasan Prawirotaman, Yogyakarta.
Di tengah semakin populernya gaya hidup plant-based dan flexitarian—di mana orang mulai mengurangi konsumsi daging tanpa harus menjadi vegan—sate sayur menjadi solusi kuliner yang sehat dan menggugah selera.
“Sate sayur ini cocok buat yang pengen mulai makan lebih sehat, tapi tetap pengen makanan yang familiar dan nikmat,” jelas Daffa Surya, seorang food blogger asal Bandung.
Viral di Media Sosial dan Festival Kuliner
Beberapa bulan terakhir, sate sayur ramai diperbincangkan di media sosial. Tagar #SateSayurChallenge sempat trending di TikTok, di mana banyak pengguna berbagi resep dan cara membuat sate sayur versi mereka sendiri.
Festival makanan sehat di beberapa kota juga mulai menghadirkan sate sayur sebagai menu andalan, memperkenalkan rasa baru yang menarik bagi masyarakat.
Potensi UMKM dan Ekspor Makanan Sehat
Melihat tingginya minat, banyak pelaku UMKM mulai mengembangkan produk sate sayur beku yang bisa dikirim ke luar kota.
Beberapa startup kuliner juga mulai melirik ekspor produk sate sayur ke negara-negara Asia Tenggara, di mana tren makanan sehat semakin berkembang.
Dengan rasanya yang lezat, penampilannya yang menggoda, dan manfaat kesehatannya, sate sayur bukan hanya sekadar inovasi, tapi juga simbol perubahan pola makan masyarakat modern.