Hal-Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Melakukan Pendakian ke Gunung Gede

- Redaksi

Thursday, 22 February 2024 - 12:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gunung Gede Pangrango-SwaraWarta.co.id (Sumber: Radar Depok)

SwaraWarta.co.idGunung Gede Pangrango di Jawa Barat, dengan ketinggian puncak Gede mencapai 2.958 mdpl dan puncak Pangrango 3.019 mdpl, telah menjadi magnet bagi para pendaki yang mencari petualangan alam.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang melibatkan tiga wilayah, yaitu Sukabumi, Cianjur, dan Bogor, gunung ini menyajikan keindahan alam yang memukau, tetapi pengunjung diharapkan untuk mematuhi sejumlah peraturan yang diberlakukan oleh pihak TNGGP.

Dalam menjalani pendakian, penting bagi setiap pendaki untuk memahami dan menghormati larangan-larangan yang telah ditetapkan.

TNGGP mengimbau agar tidak membawa flora/fauna keluar atau ke dalam kawasan taman nasional, tindakan ini bertujuan untuk melindungi keberagaman hayati dan menjaga ekosistem alam.

Pengunjung juga dilarang mengambil flora/fauna di dalam TNGGP, memastikan bahwa keanekaragaman hayati tetap terjaga dan terpelihara.

Pembatasan lainnya melibatkan aspek keamanan, di mana pendaki dilarang membuat api unggun di dalam TNGGP.

Baca Juga :  Peran Pisau dalam Dunia Survivor: Alat Multifungsi untuk Bertahan Hidup

Ini bukan hanya untuk mencegah risiko kebakaran hutan tetapi juga untuk menjaga kelestarian ekosistem yang sensitif terhadap perubahan suhu.

Selain itu, pendaki diminta untuk tidak memindahkan material di gunung dan tanaman atau melakukan tindakan vandalisme pada fasilitas yang tersedia di dalam TNGGP.


Suasana Gunung Gede Pangrango
Gunung Gede Pangrango – SwaraWarta.co.id (Sumber: Radar Jogja)



Merusak fasilitas dapat berdampak pada pengalaman pendaki lainnya dan mengganggu keharmonisan lingkungan.

Selain larangan tersebut, TNGGP juga memiliki aturan yang melibatkan identitas pendaki.

Pendaki dilarang mengganti atau merubah identitas mereka selama pendakian.

Hal ini penting untuk keamanan dan pelacakan pendaki, memastikan setiap perjalanan dapat dipantau dengan baik oleh pihak berwenang.

Selanjutnya, larangan menggunakan SIMAKSI pendakian untuk kegiatan yang lain menunjukkan pentingnya keteraturan dan penggunaan sarana sesuai dengan fungsinya.

SIMAKSI pendakian adalah alat yang memberikan identifikasi resmi bagi pendaki, dan melanggar aturan ini dapat mengganggu manajemen pendakian serta keamanan para pendaki.

Dalam upaya menjaga ketertiban dan keamanan, pendaki juga dilarang membawa minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang ke dalam TNGGP.

Baca Juga :  Menggali Kepribadian Anak Extrovert: Ciri-ciri dan Pendekatan Pendidikan

Kebijakan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga ketertiban di kawasan tersebut tetapi juga menghindari potensi risiko kesehatan dan keamanan yang dapat muncul akibat penggunaan zat-zat tersebut di lingkungan alam terbuka.

Selanjutnya, pendaki diminta untuk tidak membawa sabun mandi, pasta gigi, shampo, dan sabun cuci.

Hal ini bertujuan untuk mencegah pencemaran air di kawasan TNGGP.

Meminimalkan penggunaan produk-produk kimia yang sulit terurai dapat membantu mempertahankan kualitas air dan ekosistem air di sekitar gunung.

Aspek keamanan juga mencakup larangan membawa senjata tajam dan senjata api.

TNGGP menjadi tempat rekreasi alam yang harus dijaga dari potensi bahaya.

Larangan membawa senjata bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.

Dalam era teknologi modern, penggunaan peralatan elektronik semakin meluas.

Namun, di kawasan TNGGP, pendaki dilarang membawa peralatan elektronik yang dapat mengganggu flora dan fauna di dalamnya.

Aturan ini mencerminkan kepedulian terhadap kehidupan liar yang rentan terhadap interferensi manusia.

Baca Juga :  Ide Menarik untuk Menyambut Perayaan Malam Tahun Baru

Tidak hanya dari segi alam, TNGGP juga menekankan pada aspek moral dan etika. Dilarang berbuat asusila dan perbuatan yang melanggar etika kesopanan.

Menghormati nilai-nilai budaya dan moral sangat penting untuk menjaga keharmonisan antarpendaki dan menjaga keberlanjutan pendakian di masa mendatang.

Sementara itu, bagi para pendaki, penting untuk memperhatikan rincian biaya tiket pendakian.

Tarif tiket ini melibatkan perbedaan antara hari kerja dan hari libur, serta tarif khusus untuk pelajar WNI.

Mengetahui dan mematuhi tarif pendakian bukan hanya sebagai kewajiban tetapi juga sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian alam dan fasilitas pendakian.

Dengan mengikuti peraturan dan aturan yang telah ditetapkan oleh TNGGP, para pendaki bukan hanya dapat menikmati keindahan alam Gunung Gede Pangrango tetapi juga turut serta dalam menjaga dan melestarikan lingkungan tersebut.

Pendakian yang bertanggung jawab akan menciptakan pengalaman yang lebih berkesan dan bermakna, sambil membawa dampak positif pada keberlanjutan alam yang menjadi tujuan utama para pendaki.***

Berita Terkait

Pasha Ungu Heran Anak Carebral Tak Dapat Bansos : Kami Bingung
Jeritan Ibu-ibu Usai Suaminya Terjerat Judi Online, Ada yang Masuk Bui hingga Cerai
Menko PMK Puji Program ‘Lapor Mas Wapres’: Bagus
Puluhan Kapal Nelayan di Pekalongan Terbakar, Ini Pemicunya
Kubur janin Sejak Tahun Lalu, Polisi Tangkap Sepasang Kekasih yang Aborsi di Wojo
Keluar dari Rumah Sakit, Sopir Truk dalam Kecelakaan Tol Cipularang Segera dipanggil Pihak Kepolisian
Polisi Bakal Periksa Sopir Truk Terkait Kecelakaan di Tol Cipularang
Waketum DPP KNPI Saiful Chaniago: Terlibat Judi Kemenkomdigi Wajib Dievaluasi Total

Berita Terkait

Wednesday, 13 November 2024 - 13:40 WIB

Pasha Ungu Heran Anak Carebral Tak Dapat Bansos : Kami Bingung

Wednesday, 13 November 2024 - 13:35 WIB

Jeritan Ibu-ibu Usai Suaminya Terjerat Judi Online, Ada yang Masuk Bui hingga Cerai

Wednesday, 13 November 2024 - 13:25 WIB

Menko PMK Puji Program ‘Lapor Mas Wapres’: Bagus

Wednesday, 13 November 2024 - 13:20 WIB

Puluhan Kapal Nelayan di Pekalongan Terbakar, Ini Pemicunya

Wednesday, 13 November 2024 - 13:16 WIB

Kubur janin Sejak Tahun Lalu, Polisi Tangkap Sepasang Kekasih yang Aborsi di Wojo

Berita Terbaru

Lowongan Supervisor Bank Capital Jambi

Loker

Lowongan Supervisor Bank Capital Jambi Tahun 2024

Friday, 22 Nov 2024 - 15:24 WIB

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Utara

Loker

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Utara Tahun 2024

Friday, 22 Nov 2024 - 15:14 WIB

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Timur

Loker

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Timur Tahun 2024

Friday, 22 Nov 2024 - 15:04 WIB

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Pusat

Loker

Lowongan Supervisor Bank Capital Jakarta Pusat Tahun 2024

Friday, 22 Nov 2024 - 14:44 WIB