Intisari Pemikiran Ki Hajar Dewantara Tentang Pendidikan |
SwaraWarta.co.id – Ki Hajar Dewantara (KHD), Bapak
Pendidikan Indonesia, memiliki pemikiran mendalam tentang pendidikan yang
relevan hingga kini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konsep-konsep yang beliau kembangkan menjadi landasan
filosofis pendidikan di Indonesia.
Berikut intisari
pemikiran KHD tentang pendidikan:
1. Pendidikan sebagai Tuntunan Kodrat Alam dan Zaman
KHD memandang pendidikan sebagai proses menuntun segala
kodrat alam yang ada pada anak, baik secara fisik maupun mental, agar mereka
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya sebagai manusia
dan anggota masyarakat.
Pendidikan juga harus mempertimbangkan tuntutan zaman, agar
anak dapat hidup dan berkontribusi di masyarakat.
Baca juga: Bagaimana Cara Anda
Memunculkan Ide Kreatif pada Peserta Didik dalam Proses Pembelajaran?
2. Asas Trikon (Kontinuitas, Konvergensi, Konsentris)
KHD mengemukakan tiga asas dalam pendidikan:
- Kontinuitas:
Pendidikan adalah proses sepanjang hayat, berlangsung dari buaian hingga
liang lahat. - Konvergensi:
Pendidikan harus menghargai keragaman budaya dan pengetahuan, mengambil
yang terbaik dari berbagai sumber. - Konsentris:
Pendidikan harus berpusat pada anak, mempertimbangkan kebutuhan dan minat
masing-masing individu.
3. Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut
Wuri Handayani
Semboyan ini menjadi prinsip utama KHD dalam pendidikan:
- Ing
Ngarsa Sung Tuladha: Di depan memberi teladan, seorang pendidik harus
menjadi contoh bagi anak didiknya. - Ing
Madya Mangun Karsa: Di tengah membangun semangat, pendidik harus
memotivasi dan membangkitkan semangat anak didiknya. - Tut
Wuri Handayani: Di belakang memberi dorongan, pendidik harus
memberikan dukungan dan bimbingan kepada anak didiknya.
4. Budi Pekerti sebagai Fondasi Pendidikan
KHD menekankan pentingnya budi pekerti sebagai dasar
pendidikan karakter.
Pendidikan tidak hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi
juga tentang pembentukan akhlak dan moral yang luhur.
Baca juga: Bagaimana Sikap Ibu/bapak Jika Menemukan Murid yang Memiliki Masalah Pribadi dan Akademik?
5. Kemerdekaan dalam Belajar
KHD meyakini bahwa anak memiliki hak untuk belajar dengan
merdeka.
Pendidik tidak boleh memaksakan kehendak atau metode belajar tertentu,
tetapi harus memberikan kebebasan kepada anak untuk mengembangkan diri sesuai
minat dan bakatnya.
6. Pendidikan untuk Semua
KHD memperjuangkan pendidikan yang inklusif, terbuka bagi
semua anak tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya.
Beliau
mendirikan Taman Siswa sebagai sekolah yang memberikan kesempatan belajar bagi
semua anak.
Relevansi Pemikiran KHD di Era Modern
Pemikiran KHD tetap relevan di era modern, bahkan semakin
penting.
Konsep-konsep seperti pendidikan sepanjang hayat, pendidikan karakter,
dan kemerdekaan belajar semakin dibutuhkan dalam menghadapi tantangan global.
Pendidikan harus mampu menghasilkan individu yang tidak
hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter kuat dan mampu
beradaptasi dengan perubahan zaman.
Pemikiran KHD menjadi inspirasi bagi para pendidik dan
pemangku kepentingan pendidikan untuk terus mengembangkan sistem pendidikan
yang lebih baik, berorientasi pada kebutuhan anak, dan relevan dengan
perkembangan zaman.