SwaraWarta.co.id – Bencana tanah longsor terjadi di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak, Trenggalek. Tim gabungan dari kepolisian, BPBD, dan TNI langsung turun tangan untuk menangani dampaknya.Salah satu langkah awal yang dilakukan adalah memasang plastik terpal di area longsor untuk mencegah longsor susulan.
Kapolsek Kampak, Iptu Singgih Susilo, menjelaskan bahwa longsor ini cukup berbahaya karena material tanah dan batu masih labil dan berada sangat dekat dengan rumah warga.
“Tidak hanya dua rumah yang ada di bawah tebing yang terkena dampak, namun dua rumah lain yang ada di atas juga rawan longsor. Lihat saja jarak antara rumah dan longsor kurang dari 2 meter,” kata Iptu Singgih, Sabtu (19/4/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemasangan terpal dilakukan untuk mengurangi air yang masuk ke dalam tanah, karena jika terus terkena air, tanah akan menjadi semakin lembek dan mudah longsor.
“Kalau dibiarkan terbuka maka tanah akan semakin labil kalau kena air dan potensi longsor susulan semakin tinggi,” ujarnya.
Ketua RT 16 Dusun Sambeng, Slamet Hariadi, mengatakan bahwa karena khawatir akan terjadi longsor lagi, dua keluarga yang rumahnya terdampak memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka.
Dari keterangan Slamet, rumah-rumah yang terdampak mengalami kerusakan cukup parah, terutama di bagian dapur dan kamar mandi.
“Yang satu dapurnya hancur, dan satunya lagi kamar mandi tertimbun longsoran. Jadi sama sekali tidak bisa dipakai,” ujarnya.
Pantauan awak media di lokasi menunjukkan bahwa tumpukan material longsor masih belum bisa dibersihkan karena kondisinya yang belum stabil.
Sementara itu, untuk membantu para korban, tim dari Polsek Kampak dan BPBD Trenggalek juga telah menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok.