Swarawarta.co.id – Insiden mengejutkan terjadi di taman hiburan Jatim Park 1 (JTP 1), Kota Batu, Jawa Timur, pada Jumat, 18 April 2025.
Seorang remaja pengunjung berinisial R (14) dilaporkan terjatuh dari wahana Pendulum 360, yang memicu perhatian publik dan langsung ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
Polres Batu melalui Satuan Reserse Kriminal langsung bergerak cepat dengan melakukan penyelidikan di tempat kejadian perkara.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
AKP Rudi Kiswoyo, selaku Kasat Reskrim Polres Batu, menyatakan bahwa proses olah TKP telah dilakukan guna mengungkap penyebab utama dari insiden tersebut.
“Kami sudah melakukan olah TKP untuk menyelidiki kejadian itu,” kata Rudi dilansir Antara.
Menurut Rudi, hingga saat ini pihak kepolisian telah meminta keterangan dari enam orang yang terkait langsung dengan peristiwa itu. Mereka meliputi korban, orang tua korban, operator wahana, kapten operator wahana, tim medis, dan manajemen pengelola wisata.
“Kami melakukan penyelidikan mendalam dengan memeriksa saksi-saksi lain untuk mencari apakah ada unsur kelalaian dalam kejadian tersebut,” ujarnya.
Dari hasil keterangan sementara, diketahui bahwa insiden berawal pada Selasa, 8 April 2025.
Saat itu korban datang bersama tiga temannya ke JTP 1 sekitar pukul 09.00 WIB.
Kemudian, sekitar pukul 15.30 WIB, mereka mengantre untuk menaiki wahana Pendulum 360 derajat.
Sebelum wahana dijalankan, petugas yang bertugas disebut telah melakukan pemeriksaan standar keamanan, termasuk memastikan sabuk pengaman telah terkunci dengan baik, sesuai prosedur operasional.
Namun, hal yang tak diduga terjadi ketika wahana mulai bergerak.
Sabuk pengaman yang dikenakan oleh korban secara tiba-tiba terlepas, menyebabkan korban terjatuh.
“Korban terombang-ambing, berpegangan ke pengaman badan, kemudian korban terlempar dari kursi wahana permainan dan terjatuh ke bawah,” katanya.
Kepolisian masih terus mendalami kasus ini, termasuk memeriksa kondisi teknis wahana serta sistem pengamanan yang diterapkan oleh pihak pengelola. Belum diketahui apakah insiden ini disebabkan oleh kelalaian manusia, kerusakan alat, atau kombinasi dari keduanya.
“Korban mendapat penanganan, kondisinya dalam keadaan sadar. Dia mengalami cedera di betis sebelah kanan, diduga patah tulang dan telapak tangan mengalami nyeri,” kata dia.
Pihak pengelola JTP 1 belum memberikan pernyataan resmi secara terbuka kepada publik.
Namun, pihak manajemen disebut telah bekerja sama dengan aparat dan mendampingi korban beserta keluarganya.
Kasus ini menjadi pengingat penting akan urgensi pengawasan dan perawatan berkala terhadap wahana permainan, terutama yang berisiko tinggi.
Keselamatan pengunjung harus menjadi prioritas utama dalam operasional taman hiburan manapun.
Polres Batu berjanji akan menyampaikan perkembangan terbaru dari hasil penyelidikan kepada masyarakat dalam waktu dekat.