Swarawarta.co.id – Peningkatan aktivitas bongkar muat di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, menyebabkan kemacetan parah di sejumlah ruas jalan yang menjadi akses utama keluar masuk pelabuhan.
Tak hanya manusia, hewan pun turut merasakan dampaknya, seperti yang terjadi di Jembatan Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Cakung, Jakarta Timur.
Kemacetan pada Kamis (17/4/2025) sekitar pukul 14.42 WIB itu terekam dalam unggahan seorang pengendara bernama Nurlida.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Iya kasihan juga (sapinya), mungkin mau persiapan pindah kandang buat Idul Adha,” kata Nurlida saat dihubungi detikcom melalui direct message Instagram, Jumay (18/4/2025).
Dalam video yang ia bagikan, tampak seekor sapi di dalam truk pengangkut mengeluarkan kepalanya dari sela-sela jeruji kendaraan, seolah penasaran dengan situasi di luar.
Momen ini cukup mengundang perhatian karena tidak lazim melihat hewan ternak menunjukkan reaksi terhadap kondisi lalu lintas.
Nurlida, yang saat itu tengah hamil besar, dibonceng suaminya menggunakan sepeda motor.
“Saya naik motor berdua sama suami dengan kondisi saya lagi hamil gede kebayang pegelnya kaya apa duduk lama di motor, bisa keluar karena naik ke trotoar. Pas belok kiri mau naik ke trotoar sapinya nyosor,” kata Nurlida.
Ia menceritakan bahwa sapi tersebut sempat menyosor ke arah suaminya karena posisi truk yang sangat dekat dengan kendaraan roda dua mereka.
Kemacetan berlangsung hampir 45 menit, membuat kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, nyaris tidak bisa bergerak.
“Kurang lebih 45 menit, karena stuck nggak gerak,” ujarnya.
Banyak pengendara mengeluhkan kondisi tersebut, terutama mereka yang sedang dalam perjalanan penting, seperti Nurlida yang mengaku sudah merasa tidak nyaman karena kondisi kehamilannya.
Kemacetan ini menjadi potret nyata dari dampak langsung peningkatan aktivitas logistik di kawasan pelabuhan yang tidak diimbangi dengan manajemen lalu lintas yang baik.
Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan bisa segera mengambil langkah konkret untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terulang dan tidak mengganggu aktivitas warga, termasuk keamanan pengangkutan hewan.