Kadal Dewasa – SwaraWarta.co.id (Sumber: Wikipedia) |
SwaraWarta.co.id – Sama halnya dengan hewan apa pun di dunia, daur hidup kadal merupakan bagian dari proses tumbuh kembang kadal dari mulai lahir hingga menjelang dewasa.
Daur hidup kadal sendiri merupakan satu dari sekian cara dari kadal khususnya atau hewan lain pada umumnya, merupakan upaya dari mempertahankan diri dan spesies-nya dari kepunahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara garis besar, fase daur hidup kadal terbagi menjadi tiga bagian, yakni fase kelahiran atau lebih umum untuk kadal bertelur, kemudian berlanjut menjalani fase pertumbuhan kadal remaja.
Pasca menjadi kadal remaja, daur hidup kadal berikutnya adalah menjadi dewasa dimana pada fase ini, sang kadal akan mengulang fase awal yakni mereka siap kembali untuk bertelur.
Mengenal Kadal dan Jenisnya
Secara umum dan garis besar, kadal masuk kategori golongan hewan Vertebrata karena merupakan hewan yang memiliki tulang belakang.
Kadal atau dalam nama ilmiahnya adalah Subordo Sauria (Mabouya Multifasciata) merupakan salah satu hewan dari ribuan spesies yang termasuk ke dalam jenis reptilia.
Kadal masih memiliki pertalian persaudaraan dengan reptil tidak berkaki yakni ular. Mereka berdua bersama-sama masuk ke dalam Ordo Squamata.
Secara spesifik, kadal bisa dikenali dengan kepemilikan kulit yang bersisik, memiliki dua pasang kaki, dengan kelopak mata yang bisa digerakkan.
Alasan inilah yang menjadi pembeda ular dengan kadal. Sedikit pengecualian untuk Ophisaurus, kadal kaca yang tidak memiliki kaki, tetapi tidak bisa dikategorikan sebagai ular.
Selain bisa menggerakkan kelopak mata yang membedakan kadal dan ular, akan tetapi pada beberapa kasus, ada juga jenis kadal yang tidak bisa menggerakkan kelopak matanya.
Ada beberapa jenis kadal, tokek, dan juga kadal malam yang kehilangan fungsi dalam menggerakkan kelopak matanya.
Selain pergerakkan kelopak mata, keberadaan kaki yang membedakan ular dan kadal terletak pada bukaan telinga luarnya.
Kebanyakan spesies kadal melakukannya akan tetapi ada sedikit jenis kadal yang kehilangan fungsi tersebut, semisal pada jenis Holbrookia dan Cophosaurus.
Untuk habitat kadal kebanyakan mendiami wilayah yang memiliki iklim yang cenderung hangat, meski ada sebagian kecilnya yang bisa hidup di daerah sekitaran wilayah dingir Artktik atau juga di kawasan sekitar wilayah selatan, Amerika Selatan.
Ular adalah hasil perubahan dari evolusi panjang spesies kadal. Hal tersebut tentunya sangat sesuai dengan hasil penelitian para ahli di masa sebelumnya.
Fakta ini tentu saja bedasarkan dengan banyaknya ciri kemiripan antara kadal dan juga ular.
Kadal selain memiliki kulit yang bersisik, memiliki nama latin Mabuya Multifasciata secara struktural tubuh terbagi ke dalam tiga bagian besar, yakni head atau kepala, trunk atau tubuh, serta coccyx atau bagian ekor.
Kadal memiliki kepala yang menyatu dengan leher langsung ke bagian tubuhnya. Untuk panjang tubuhnya sendiri (didominasi ekor) kurang lebih mencapai ukuran 22 cm atau lebih.
Habitat kadal tersebar, dari mulai kebun, sawah, semak-perdu, daerah perbukitan dan sawah, kolam atau bagian tepinya, serta tempat-tempat lainnya yang juga ditinggali saudaranya, ular.
Kadal Adalah Reptil
Kadal adalah bagian dari keluarga besar reptil, di mana pada jenis ini termasuk di dalamnya cicak, bunglon, tokek, hingga kadal besar predator; komodo.
Secara garis besar kadal masuk ke dalam kategori Squamata (Ordo), Reptil (Class), Cordata (Filum), serta Animalia (Kingdom).
Daur Hidup Kadal
Seperti telah dibahas sepintas pada uraian di atas, daur hidup kadal secara garis besar terbagi dalam tiga tahapan secara umum, yakni: telur – kadal remaja – kadal dewasa.
Kadal tidak mengalami metamorfosis sempurna seperti kupu-kupu, ngengat, maupun hewan amphibia, katak.
Daur hidup kadal mengalami perubahan yang tidak terlalu signifikan kecuali perubahan dari telur ke kadal remaja.
Secara umum, setelah mengalami proses evolusi yang panjang, kadal termasuk hewan yang masih bertahan dalam kehidupan modern yang memiliki keaneka ragaman jenis, bentuk, serta ukuran tubuhnya.
Bila dibanding spesies ular, kadal termasuk yang banyak bentuk dan ragamnya, dari yang terkecil hingga terbesar.
Secara umum morfologi kadal memiliki panjang terukur dari moncong hingga lubang ventilasinya antara 2 cm, hal ini dimiliki oleh jenis kadal bernama tokek.
Untuk yang memiliki panjang dari moncong hingga ventilasi yakni sepanjang 3 meter dimiliki oleh kadal jenis biawak.
Sementara itu untuk bobot tubuh kadal terdapat banyak keragaman yang bila dirata-ratakan berkisar antara 0,5 gram (yang terkecil), hingga 150 kg untuk ukuran terbesar yang pernah dicatat manusia.
Berikut, daur hidup kadal dan fase perubahannya.
1. Telur Kadal
Telur Kadal – SwaraWarta.co.id (Sumber: IPA) |
Kadal bersifat ovovivar yang menghasilkan banyak telur kuning di dalam oviduk tubuh kadal betina untuk kemudian tumbuh dan berkembang di dalamnya.
Sebagai informasi, telur seekor reptil dilindungi oleh sejenis lapisan yang disebut dengan nama albumen.
Ketika telah terjadi pembuahan, maka akan terbentuklah embrio yang dikelilingi oleh amnion, alantois, dan horion.
Keberadaan telur sangat aman di bawah pengawasan sang induk kadal, tetapi akan ditinggalkan begitu saja setelah telur yang ada sudah dianggap akan segera menetas.
2. Anak Kadal atau Kadal Muda
Kadal Muda – SwaraWarta.co.id (Sumber: LovePik) |
Sama halnya dengan ular, anak kadal yang baru menetas memiliki kecenderungan untuk mandiri sejak dini dengan cara mampu menjaga diri sendiri juga mencari makan sendiri.
Kadal cenderung ovovivipar artinya, kadal muda akan dibawa induknya di dalam tubuh dan akan dibiarkan sendirian setelah dikeluarkan oleh sang induk.
Kadal muda kemudian akan berjuang sendirian dengan melata di atas tanah atau di sela-sela bebatuan dan mulai mencari makan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Ada hal yang unik dalam fase ini, selain mencari makan sendiri, kadal juga akan melakukan proses respirasi atau bernapas.
Kadal bernapas dengan paru-paru, dan terdapat dua fase respirasi yakni inspirasi dan ekspirasi.
Inspirasi adalah proses memasukkan oksigen, sementara ekspirasi adalah proses pengeluaran karbondioksida.
3. Kadal Dewasa
Setelah melalui fase kadal muda, daur hidup kadal berikutnya adalah memasuki fase kadal dewasa, dimana pada fase ini terdapat dua perbedaan yang mencolok.
Yakni, kadal dewasa yang akan siap melanjutkan daur hidup kadal berikutnya menjadi kadal dewasa yang siap bertelur dengan tentu saja lewat proses generatif yakni perkawinan untuk menghasilkan telur.
Sementara kadal dewasa lainnya akan siap menghasilkan telur, tetapi tidak melalui fase generatif lewat perkawinan, tetapi melalui fase aseksual atau tidak adanya pembuahan sel kelamin betina oleh sel kelamin jantan.
Secara garis besar, daur hidup kadal yang meliputi tiga fase di atas terjadi pada hampir seluruh spesies kadal yang hidup dalam habitatnya masing-masing.
Itulah daur hidup kadal yang terjadi di alam secara umum.