Tembaga – SwaraWarta.co.id (Sumber: Wikipedia) |
SwaraWarta.co.id – Rumus Kimia Tembaga tentunya bukan hal asing bagi para pelajar, bukan hanya telah dipelajari di bangku sekolah saja, tetapi kerap ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perlu diketahui, secara umum, sesuai dengan yang telah dipelajari di sekolah, Rumus Kimia Tembaga dilambangkan dengan dua huruf C dalam kapital dan U dalam huruf kecil.
Atau kalau disatukan, Rumus Kimia Tembaga ditulis sebagai Cu, atau Cuprum dalam bahasa Latin.
Mengenal Lebih Dekat Rumus Kimia Tembaga Serta Spesifikasinya
Seperti yang telah disebutkan di atas, Rumus Kimia Tembaga adalah Cu, yang bila ditampilkan dalam tabel periodik akan memiliki unsur warna merah metalik, cenderung ke warna jingga.
Sebagai tambahan, Rumus Kimia Tembaga disusun dalam tabel periodik berada pada posisi nomor atom 29, dan termasuk ke dalam golongan 11, periode 4, serta masuk dalam blok-d.
Ciri-ciri lainnya Rumus Kimia Tembaga pada tabel periodik adalah termasuk ke dalam unsur logam transisi yang memiliki berat atom standar sebesar 63,546 ± 0,003, dengan struktur konfigurasi atomnya adalah [Ar] 3d¹⁰ 4s¹.
Rumus Kimia Tembaga dalam tabel periodik juga mencakup elektron per kelopaknya, yakni: 2, 8, 18, 1.
Tembaga termasuk ke dalam jenis logam yang lunak, artinya bisa ditempa, mudah dibentuk, juga bersifat ulet.
Rumus Kimia Tembaga Cu sangat erat kaitannya dengan konduktivitas penghantaran arus listrik yang tinggi karena sistem termalnya yang mudah mengalirkan listrik.
Seperti telah diketahui banyak orang tembaga merupakan jenis logam yang sering digunakan dalam industri alat-alat listrik karena konduktivitasnya memang sangat tinggi dibandingkan jenis logam lainnya.
Tembaga merupakan konduktor yang baik bagi penghantaran arus listrik rumah tangga hingga alat-alat elektronik yang beredar di pasaran lebih banyak menggunakan unsur tembaga sebagai pengantar arus listriknya, tidak terkecuali dengan kabel-kabel listrik.
Untuk mengetahui lebih detail, biasanya warna logam tembaga murni akan berwarna oranye atau cenderung ke arah merah muda.
Tembaga dengan warna oranye yang dimaksud biasanya untuk jenis tembaga yang baru diangkat dari alam, dan belum mengalami pencapuran dengan senyawa lain-lainnya.
Pada banyak industri, biasanya industri besar yang bersinggungan dengan energi panas dan kelistrikan, tembaga digunakan sebagai konduktor.
Yakni bisa berguna untuk building material atau bahan-bahan untuk kontruksi bangunan, atau bisa pula digunakan sebagai konstituen bagi berbagai jenis padu-padan logam lainnya.
Tembaga bisa dicampurkan dengan senyawa perak sterling, yang lebih umum digunakan sebagai campuran untuk bahan perhiasan.
Kemudian tembaga bisa dicampurkan dengan logam kupronikel pada pembuatan media perangkat keras untuk kontruksi di daerah laut atau lepas pantai yang rawan terkena korosi air laut, atau juga bisa digunakan untuk campuran pembuatan koin.
Berikutnya, tembaga bisa difungsikan sebagai konstantan pada alat pengukur regangan, atau juga termokopel yang biasanya digunakan pada alat pengukur suhu.
Pada Rumus Kimia Tembaga ada beberapa hal yang perlu diketahui, dan berikut kita bahas penjelasannya satu per satu.
1. Karakteristik Tembaga
Tembaga – SwaraWarta (Sumber: Wikipedia) |
Pada tabel periodik, Rumus Kimia Tembaga berada pada golongan nomor 11.
Dalam golongan 11 ini ada unsur logam lainnya yang membersamai tembaga, yakni perak, dengan rumus kimanya Ag, dan juga emas, dengan rumus kimia Au.
Ketiga jenis logam di atas tentunya dimasukkan ke dalam golongan yang sama bukan tanpa alasan.
Ini disebabkan karena ketiga jenis logam di atas memiliki satu buah elektron orbital-s yang posisinya terletak di atas satu buah kulit elektron-d yang berisi dan dicirikanl dengan konduktivitas kelistrikan yang tinggi juga termal serta keuletannya.
Sebagai catatan, kulit elektron-d yang terisi pada ketiga unsur logam emas, perak, dan tembaga di atas sangat berjasa pada interaksi antar atom yang umumnya elekton-s sangat dominan pada ikatan logam jenis ini.
2. Sifat Kimianya
Sifat Kimianya |
Rumus Kimia Tembaga adalah Cu, dengan memiliki sifat yang unik yakni tidak bisa bereaksi dengan air.
Tembaga baru bisa bereaksi dengan oksigen yang melayang di udara, ini akan menghasilkan lapisan tembaga oksida yang berwarna cokelat-hitam.
Tembaga oksida tidak seperti karat pada besi yang akan membuat korosi dan merusakannya tetapi sebaliknya akan melindungi logam di bawahnya dari tingkat korosi lebih lanjut.
Tembaga tua yang sudah lama dibiarkan akan menghasilkan warna hijau yang disebut sebagai lapisan verdigris atau tembaga karbonat.
Sifat logam tembaga lainnya adalah akan bereaksi dengan senyawa belerang yang dapat menciptakan noda pada permukaanya, atau secara kimiawi terjadi reaksi yang menyebabkan terbentuknya senyawa baru bernama tembaga sulfida.
3. Turunan Isotop Tembaga
Turunan Isotop Tembaga |
Pada Rumus Kimia Tembaga, Cu berdiri sendiri, akan tetapi pada proses selanjutnya Cum bisa menghasilkan isotop yang jumlahnya mencapai sebanyak 29 isotop tembaga.
Beberapa di antaranya adalah: ⁶³Cu, ⁶⁵Cu yang memiliki sifat cenderung stabil, kemudian ada ⁶³Cu lainnya yang dapat membentuk tembaga alami yang cakupannya bisa mencapai sekitar 69 %.
Selain itu ada tembaga dengan isotop memiliki sifat radioaktif, atau dikenal sebagai ⁶⁷Cu yang bersifat stabil karena memiliki waktu paruh selama 61,83 jam.
Berikut beberapa jenis isotop tembaga lainnya:
– ⁶⁸mCu, tembaga dengan dengan waktu paruh selama hanya 3,8 menit saja.
– ⁶⁴Cu, mempunya waktu paruh selama 12,7 jam.
– ⁶²Cu, ⁶⁴Cu, memiliki tingkat aplikasi yang signifikan.
– dan ⁶²Cu biasanya dipergunakan dalam ⁶²CuCu-PTSM untuk pelacak radioaktif atau digunakan sebagai tomografi emisi positron.
4. Produksi dan Ekplorasi
Produksi dan Ekplorasi |
Sebelum menjadi tembaga yang bisa dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari, tembaga, dengan Rumus Kimia Tembaga, Cu akan ditambang terlebih dahulu atau melalui proses ekstraksi dari tembaga sulfida yang berasal dari tambang terbuka besar yang biasanya dengan deposit tembaga porfiri dengan kandungan tembaga murni mencapai angka 0,4 hingga 1,0 % nya.
Ada beberapa tambang tembaga berukuran besar di berbagai belahan dunia yang mencakup Chuquicamata di kawasan Amerika Selatan, lebih tepatnya di Chili.
Kemudian ada di wilayah Amerika Serikat yakni di Kanyon Bingham, Utah, serta di El Chino, New Mexico.
5. Upaya Daur Ulang
Upaya Daur Ulang |
Seperti halnya logam lain seperti alumunium dan sejenisnya, logam tembaga sangat bisa didaur ulang.
Pendaur ulangan tembaga tentunya tidak akan mengurangi kualitas logamnya sendiri karena sifatnya memang stabil.
Kualitas tembaga tidak akan berkurang atau apa pun meski dalam keadaan mentah atau murni maupun dalam keadaan setelah melalui proses manufakturing.
Tembaga, menjadi jenis logam ketiga yang bisa didaur ulang setelah besi dan alumunium berdasarkan tingkat volume yang dikandungnya.
Sebagai informasi, tembaga yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang masih ada pada masa ini, diperkirakan 80 % nya merupakan tembaga yang ditambang di masa sebelumnya tanpa ada penambahan pertambangan baru.
Ada lembaga yang melaporkan bahwa hingga saat ini, yakni International Resource Panel, menyebutkan bahwa pemakaian tembaga per kapita dalam sudut pandang global diperkirakan masih sekitar 35 – 55 kg.
Yang sebagian besarnya digunakan negara-negara pada level negara maju yang pemakaiannya bisa mencapai angka 140 -300 kg per kapita.
Rumus Kimia Tembaga Cu, dalam sistem tabel periodek menjadi bagian penting dalam industri kelas dunia di banyak negara.