Gus Samsudin (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Baru-baru ini, nama Gus Samsudin menjadi topik pembicaraan hangat di media sosial karena adanya konten yang kontroversial dan membuat gaduh.
Konten tersebut menghalalkan tukar pasangan suami-istri dengan syarat sama-sama merestui.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat dari konten itu, Gus Samsudin akhirnya mendapatkan tindakan tegas dari pihak berwajib karena membuat resah masyarakat.
Dalam video tersebut, sekelompok orang, yang mengenakan atribut agama Islam, terlihat sedang melakukan tukar pasangan.
Ada seorang kiai yang memberi arahan kepada orang lain untuk melakukan hal tersebut.
Gus Samsudin pun kemudian mengklarifikasi bahwa konten tersebut hanyalah fiktif dan bukan kenyataan.
Namun, karena efek viral dari video kontroversial itu membuat pihak berwajib harus bertindak dengan mengamankan Gus Samsudin, karena dianggap bisa kabur dan menimbulkan masalah di kemudian hari.
Sebelum menjadi viral dengan konten tukar pasangan tersebut, Gus Samsudin sebelumnya sempat terkenal karena berkonflik dengan “Pesulap Merah“.
Perseteruan keduanya membuat Gus Samsudin semakin dikenal oleh masyarakat. Sejak itu, banyak yang merasa penasaran dengan asal-usul nama “Gus”, sebab gelar tersebut umumnya digunakan sebagai nama panggilan untuk kiai atau ulama.
Dalam wawancara dengan Bang Denny Sumargo, Gus Samsudin mengungkapkan asal-muasal nama panggilannya yang unik.
“Saya lakukan sebisa saya (tolong orang kesurupan). Ndilalah orang itu sembuh dari kesurupannya, ketika orang itu sembuh, dilihat banyak orang. Maka mengira saya sakti. Dari situ banyak orang yang datang ke saya,” ungkapnya yang dikutip pada Senin, 5 Maret 2024
Menurutnya, panggilan “Gus” berasal dari “cah bagus” yang awalnya disematkan oleh orang-orang pada dirinya saat ia bekerja sebagai tukang pencari barang bekas di Pondok Condro Mowo, Jawa Timur.
“Orang Jawa itu kan sering manggil orang-orang itu kalau seumpamanya orang itu dianggap bisa ngobatin orang, bisa mendoakan orang, kan dipanggil cah bagus. Baguse ati,” ungkap Gus Samsudin
Namun, dia tidak keberatan dipanggil dengan panggilan apapun oleh orang lain. Ia memilih untuk menyerahkan keputusan panggilannya pada orang yang memanggilnya.