Swarawarta.co.id – Pasca berakhirnya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serangan udara kembali menghujani Jalur Gaza.
Dalam perkembangan terbaru, sedikitnya 436 warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan tersebut, termasuk 183 anak-anak.
Data ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza, yang terus memantau situasi di lapangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun Israel terus melancarkan serangan, Hamas menyatakan masih membuka peluang untuk kembali ke meja perundingan. Salah satu pejabat Hamas, Taher al-Nono, menegaskan bahwa kelompoknya tidak menutup pintu untuk negosiasi gencatan senjata lanjutan.
Namun, di sisi lain, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa serangan ini baru merupakan awal dari operasi lebih besar.
Ia juga menegaskan bahwa semua upaya negosiasi telah gagal.
Sejak konflik kembali meletus pada akhir 2023, serangan Israel ke Gaza telah menyebabkan korban jiwa dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Kementerian Kesehatan Gaza mencatat bahwa lebih dari 49.547 warga Palestina tewas dan 112.719 lainnya mengalami luka-luka.
Bahkan, Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas bisa lebih dari 61.700 orang, termasuk mereka yang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan.
Dengan situasi yang semakin memanas dan korban terus berjatuhan, perhatian dunia kini tertuju pada upaya diplomasi untuk menghentikan eskalasi kekerasan di wilayah tersebut.