SwaraWarta.co.id – Ketua Indonesian Chef Association (ICA) NTB, Anton Sugiono, menyarankan agar masyarakat lebih bijak dalam memilih menu berbuka puasa.
Ia merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi gorengan dan lebih memilih makanan yang dimasak dengan cara lebih sehat, seperti dikukus atau dipanggang.
“Jika semua makanan berbuka didominasi gorengan, kandungan nutrisinya bisa berkurang,” ujar Anton.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, metode memasak seperti merebus, mengukus, dan memanggang lebih baik untuk menjaga kualitas gizi makanan berbuka.
Anton menjelaskan bahwa cara memasak sangat berpengaruh terhadap kandungan gizi dalam makanan. Jika tetap ingin mengonsumsi gorengan, ia menyarankan agar dikombinasikan dengan lauk lain yang dimasak menggunakan metode lebih sehat.
Selain itu, ia merekomendasikan untuk mengawali berbuka dengan buah sebelum makanan berat.
“Makan buah terlebih dahulu membantu perut beradaptasi dan mencegah gangguan pencernaan,” tambahnya. la mengatakan, setelah minum air, sebaiknya mengawali berbuka puasa dengan buah sebelum mengonsumsi makanan berat.
Menurut Anton, masih banyak orang yang keliru dengan menganggap buah sebagai pencuci mulut, padahal lebih baik dikonsumsi sebelum makan utama.
Anton juga menyarankan menu berbuka yang kaya serat dan bergizi, seperti hidangan khas NTB, yaitu plecing kangkung dan beberuk. Selain itu, ikan panggang juga bisa menjadi pilihan makanan berat yang lebih sehat dibandingkan gorengan.
“Keseimbangan nutrisi dalam makanan berbuka penting untuk menjaga energi selama Ramadan,” ujarnya.