Trypophobia Parah Apakah Bisa Diobati? Ini Faktanya!

Avatar

- Redaksi

Saturday, 23 March 2024 - 12:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Trypophobia parah (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Trypophobia adalah kondisi di mana seseorang merasa takut atau jijik ketika melihat pola lubang, seperti pada sarang lebah atau spons. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Orang yang mengalami trypophobia bisa merasa tidak nyaman, bahkan mual serta sulit bernapas.

Sayangnya, trypophobia masih belum diakui secara resmi sebagai gangguan mental oleh dunia medis. 

Namun, ada beberapa hal yang dapat dipicu munculnya trypophobia, seperti gambar hewan beracun atau penyakit kulit menular. 

Selain itu, orang yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi atau gangguan cemas juga berisiko mengalami trypophobia.

Gejala yang muncul pada penderita trypophobia biasanya gatal-gatal pada kulit, sesak napas, berkeringat, mual, jantung berdebar, pusing, gelisah, serta enggan melihat kembali pola berlubang. 

Baca Juga :  7 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan, dari Menjaga Kesehatan Mental hingga Kesehatan Janin

Meski belum ada diagnosis pasti dari dokter, penderita trypophobia bisa menjalani wawancara medis atau tes gambar untuk mengetahui kondisinya.

Untuk mengatasi trypophobia, terapi ekspos atau exposure therapy bisa diterapkan. Dalam terapi ini, penderita akan dihadapkan dengan gambar atau benda yang memiliki pola berlubang secara bertahap sehingga respons berlebihannya bisa berkurang. 

Selain itu, penderita bisa menjalani cognitive behavioral therapy atau CBT untuk mengubah pola pikir ketika menghadapi masalah seperti melihat lubang-lubang. 

Dokter juga bisa memberikan obat penenang dan antidepresan jika gejalanya cukup serius.

Jadi, jika kamu atau orang terdekat mengalami trypophobia, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis. 

Dengan penanganan yang tepat, trypophobia bisa diatasi dan aktivitas sehari-hari bisa berjalan lancar.

Apakah terapi ekspos aman dilakukan?

Trypophobia Parah Apakah Bisa Diobati? Ini Faktanya!
Trypophobia parah (Dok. Istimewa)
Baca Juga :  Biaya Operasi ACL Bisa Sampai Rp100 Juta? Ini Alasannya!

Terapi ekspos atau exposure therapy secara umum dianggap aman dilakukan untuk mengatasi fobia, termasuk trypophobia. 

Namun, seperti halnya dengan semua bentuk terapi, terapi ekspos akan memiliki risiko dan efek samping tertentu yang perlu diperhatikan. 

Beberapa efek samping yang mungkin timbul adalah stres, kecemasan, atau depresi yang lebih berat.

Itu sebabnya, terapi ekspos sebaiknya hanya dilakukan di bawah pengawasan dokter atau terapis yang berpengalaman. 

Terapis biasanya akan memperhatikan reaksi dan kondisi pasien saat melakukan terapi. Jika terjadi efek samping atau pasien merasa tidak nyaman, terapis akan merespons dan menyesuaikan terapi ekspos agar pasien merasa lebih aman dan nyaman.

Sebelum memutuskan untuk menjalani terapi ekspos, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau terapis terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terapi ini cocok untuk Anda dan bagaimana Anda bisa memperoleh manfaat terbaik dari terapi ekspos.

Baca Juga :  Cara Cek BPJS Aktif atau Tidak

Apa saja manfaat dari terapi ekspos?

Terapi ekspos (exposure therapy) adalah jenis terapi perilaku yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis fobia atau ketakutan, termasuk trypophobia, yang ditandai dengan rasa takut yang ekstrem terhadap lubang-lubang atau pola berulang.

Beberapa manfaat dari terapi ekspos untuk mengatasi trypophobia dan fobia lainnya meliputi:

  • Mengurangi rasa takut yang ekstrem
  • Meningkatkan kontrol emosi
  • Meningkatkan kualitas hidup
  • Menurunkan risiko gangguan kesehatan mental lainnya

Namun, pasien harus berkonsultasi dengan dokter atau terapis yang berpengalaman untuk mengetahui apakah terapi ekspos cocok untuk mereka dan bagaimana mereka dapat memperoleh manfaat terbaik dari terapi tersebut.

Berita Terkait

Sertifikasi Obat Warung Tak Bisa Sembarangan! Waspadai Obat ‘Palsu’ di Pasaran
Branch Counseling Center: Pusat Kesehatan Mental dan Konseling Terpercaya di Williamsburg
20 Karyawan Bidang Farmasi Dibutuhkan oleh Ahli Farmasi di Simeulue Aceh: Peluang Karier yang Menjanjikan
Mengenal Penyebab dan Penanganan Benjolan di Pergelangan Tangan: Apa Itu Kista Ganglion?
Code Pink Boot Camp: Revolusi Kebugaran untuk Wanita
PAFI Kota Jantho Aceh: Inovasi Digital Perkuat Jaringan Apotek
PAFI Kota Solok Aktif Dukung Program Kesehatan Nasional, Wujudkan Masyarakat Sehat
Apa Itu Nyeri Kronis? Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Berita Terkait

Friday, 18 October 2024 - 07:48 WIB

Sertifikasi Obat Warung Tak Bisa Sembarangan! Waspadai Obat ‘Palsu’ di Pasaran

Monday, 14 October 2024 - 09:12 WIB

Branch Counseling Center: Pusat Kesehatan Mental dan Konseling Terpercaya di Williamsburg

Saturday, 12 October 2024 - 11:29 WIB

20 Karyawan Bidang Farmasi Dibutuhkan oleh Ahli Farmasi di Simeulue Aceh: Peluang Karier yang Menjanjikan

Saturday, 12 October 2024 - 11:21 WIB

Mengenal Penyebab dan Penanganan Benjolan di Pergelangan Tangan: Apa Itu Kista Ganglion?

Wednesday, 9 October 2024 - 17:17 WIB

Code Pink Boot Camp: Revolusi Kebugaran untuk Wanita

Berita Terbaru

Ni Luh Puspa 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Mendadak jadi Wamen, Ini Sosok Jurnalis Kondang Ni Luh Puspa

Friday, 18 Oct 2024 - 10:14 WIB

Pedagang pasar kota Malang dukung Khofifah Emil 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Siapkan 40.000 Suara, Pedagang Malang Siap Menangkan Khofifah Emil

Friday, 18 Oct 2024 - 10:08 WIB

Jubir KPK jelaskan duduk perkara dana hibah berbuntut pengeledahan 
(Dok. Ist)

Berita Terbaru

Buntut Kasus Dana Hibah, KPK Geledah Dinas Peternakan Jatim

Friday, 18 Oct 2024 - 09:50 WIB