SwaraWarta.co.id – Sebulan setelah insiden penyerbuan dan perusakan Polsek Watulimo, Trenggalek, oleh massa dari sebuah perguruan silat, Kapolsek Watulimo mengalami pergantian jabatan secara mendadak.
Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa mutasi tersebut tidak berkaitan dengan kejadian tersebut.
Kasi Humas Polres Trenggalek, Iptu Singgih Susilo, mengonfirmasi bahwa AKP Muri yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolsek Watulimo kini dipindahkan ke Polres Trenggalek.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Jabatan Kapolsek Watulimo kini diisi oleh AKP Sunarto, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakapolsek Tulungagung Kota.
“Pak Muri digeser ke Polres, sedangkan penggantinya ini sebelumnya menjabat sebagai Wakapolsek Tulungagung Kota,” kata Singgih, Senin (3/3/2025).
Serah terima jabatan dilakukan di Polres Trenggalek dan dipimpin langsung oleh Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranudikarta.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa mutasi ini adalah hal yang biasa di lingkungan kepolisian sebagai bentuk penyegaran.
Singgih juga membantah anggapan bahwa pergantian jabatan Kapolsek Watulimo berkaitan dengan kerusuhan yang terjadi sebelumnya.
“Ah, nggak ada kaitannya (dengan kerusuhan). Ini hanya mutasi biasa. Jangan dikait-kaitkan,” ujarnya.
Pada akhir Januari 2025, ratusan anggota perguruan silat menyerbu Polsek Watulimo, Trenggalek. Mereka menuntut pembebasan salah satu anggota mereka yang ditahan akibat kasus penganiayaan.
Ketika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, massa mulai bertindak anarkis dengan merusak kantor Polsek. Akibat aksi tersebut, tiga anggota polisi mengalami luka akibat lemparan batu.
Meskipun insiden ini cukup besar, pihak kepolisian menegaskan bahwa mutasi Kapolsek Watulimo tidak ada hubungannya dengan kejadian tersebut dan hanya merupakan bagian dari kebijakan rotasi internal.