SwaraWarta.co.id – Bagaimana jika lupa membaca niat puasa? Seperti yang kita ketahui, puasa merupakan ibadah wajib bagi umat Islam selama bulan Ramadhan.
Salah satu syarat sah puasa adalah membaca niat di malam hari sebelum fajar.
Namun, bagaimana jika seseorang lupa membaca niat puasa? Apakah puasanya tetap sah?
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hukum Niat dalam Puasa
Niat adalah syarat sah dalam menjalankan ibadah, termasuk puasa. Dalam hadis riwayat Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Berdasarkan hadis ini, ulama berpendapat bahwa niat harus dilakukan sebelum waktu subuh.
Namun, niat tidak harus diucapkan secara lisan. Cukup dengan tekad dalam hati untuk berpuasa esok hari sudah dianggap sah.
Lupa Membaca Niat Puasa, Bagaimana Solusinya?
Jika seseorang lupa membaca niat puasa sebelum subuh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Mazhab Syafi’i dan Maliki:
- Niat harus dilakukan setiap malam sebelum subuh. Jika lupa dan tidak ada niat sebelumnya, maka puasanya tidak sah dan harus diganti di lain hari.
- Mazhab Hanafi dan Hanbali:
- Jika seseorang lupa berniat di malam hari, tetapi sudah terbiasa berpuasa Ramadhan, puasanya tetap sah selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.
Cara Menghindari Lupa Niat Puasa
Agar tidak lupa berniat puasa, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Membiasakan niat sejak awal Ramadhan dengan mengatakan dalam hati bahwa akan berpuasa selama satu bulan penuh.
- Mengucapkan niat sebelum tidur, sehingga jika terlambat bangun sahur, niat sudah dilakukan sebelumnya.
- Mengingatkan anggota keluarga agar bersama-sama berniat sebelum tidur.
Lupa niat puasa bisa menjadi masalah, terutama bagi yang mengikuti pendapat Mazhab Syafi’i dan Maliki.
Oleh karena itu, penting untuk membiasakan niat setiap malam sebelum tidur agar puasa tetap sah. Jika ragu, lebih baik segera berkonsultasi dengan ulama atau ustaz terpercaya.
Dengan memahami hukum niat puasa, diharapkan ibadah Ramadhan semakin lancar dan diterima oleh Allah SWT.