Penyimpanan stok beras di Bulog Ponorogo ( Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Saat memasuki pertengahan bulan Ramadan, permintaan pangan di Ponorogo diprediksi akan meningkat.
Selain itu, kondisi ini dapat memicu kenaikan harga bahan pokok. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini akan terjadi hingga menjelang lebaran.
Namun, Kepala Cabang Bulog Ponorogo, Aan Sugiarto, menyatakan bahwa mereka telah melakukan upaya antisipasi untuk mengatasi masalah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai contoh, saat ini pihaknya sedang mengamankan sekitar 4 ribu ton beras subsidi.
Aan menjamin stok pangan aman hingga lebaran dan tiga bulan ke depan, karena saat ini penyerapan gabah kering panen (GKP) tengah dilakukan.
“Dengan penyaluran bantuan pangan yang sudah selesai, stok beras kami masih cukup,” jelas Aan.
Setiap hari, gudang Bulog Ponorogo menerima 120 ton GKP yang berasal dari hasil panen sejumlah wilayah, seperti Magetan, Ngawi, hingga Ponorogo.
”Ini komersial, jadi kami belinya sesuai harga pasaran saat ini sekitar Rp 7 ribu per kilogram,” tambahnya.
Ann menyebut bahwa kebutuhan beras masyarakat di wilayah kerjanya (Ponorogo, Magetan, Pacitan) mencapai 250 ton sehari.
Aan pun berharap bahwa masyarakat dapat berperan dalam menjaga stabilitas pangan. Salah satunya adalah dengan tidak melakukan panic buying atau membeli dalam jumlah yang berlebihan, baik untuk beras subsidi maupun kebutuhan pokok lainnya.
”Untuk beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) kami pastikan cukup dan mudah ditemukan seperti pasar tradisional atau minimarket kerjasama bulog,” pungkasnya. (gen/kid)