Swarawarta.co.id – Hukum pacaran di bulan Ramadan menjadi topik yang sering dipertanyakan oleh banyak umat Muslim. Secara umum, dalam Islam, pacaran bukanlah hal yang dianjurkan, apalagi jika dilakukan di bulan Ramadan, yang merupakan waktu yang sangat mulia dan penuh berkah.
Pacaran di Bulan Ramadhan Dilarang
Pacaran menjadi hal yang dilarang bahkan saat Ramadhan ataupun hari biasa.
“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra: 32)
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pacaran dapat mempengaruhi puasa dan kekhusyukan dalam beribadah selama bulan Ramadan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa pacaran selama bulan Ramadan dianggap tidak tepat menurut pandangan Islam:
1. Mengganggu Fokus Beribadah
Salah satu tujuan utama Ramadan adalah untuk meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan.
Pacaran bisa menjadi gangguan dalam mencapai tujuan tersebut, karena bisa menyebabkan perasaan yang bisa mengalihkan fokus dari ibadah seperti puasa dan salat.
2. Potensi Timbulnya Dosa
Dalam Islam, hubungan yang dilakukan di luar pernikahan tidak dibenarkan. Pacaran dapat membuka peluang untuk melakukan perbuatan yang mendekatkan pada zina, seperti berduaan, bersentuhan, atau bahkan bercumbu.
Pada bulan Ramadan, ketika umat Muslim berusaha menjaga diri dari godaan dan perbuatan buruk, pacaran hanya meningkatkan godaan-godaan tersebut.
3. Tidak Sesuai dengan Nilai Ramadan
Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan, di mana umat Muslim dianjurkan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah, seperti salat, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.
Pacaran bisa menyebabkan seseorang lebih fokus pada urusan duniawi, yang pada akhirnya dapat mengurangi nilai keberkahan dari Ramadan itu sendiri.
Namun, dalam hal ini, beberapa orang berpendapat bahwa jika pacaran dilakukan dengan batasan yang jelas, seperti dalam konteks perkenalan yang serius untuk menuju pernikahan, dan keduanya menjaga adab serta norma-norma agama, hal tersebut mungkin lebih bisa diterima.
Tetapi, tetap lebih dianjurkan untuk menjaga jarak dan menghindari interaksi yang bisa mengarah pada hal-hal yang tidak baik, terutama di bulan Ramadan yang penuh rahmat ini.
Secara umum, sebaiknya umat Muslim lebih fokus pada meningkatkan kualitas ibadah di bulan Ramadan dan menjaga hubungan yang sah, yaitu pernikahan, agar mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah.