SwaraWarta.co.id – Pergerakan tanah kembali terjadi di Dusun Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kejadian ini berdampak pada 81 kepala keluarga atau sekitar 201 jiwa.
Kepala Desa Cikondang, Rosita, mengungkapkan bahwa pergerakan tanah di wilayahnya bukanlah hal baru. Namun, kali ini dampaknya jauh lebih parah dibandingkan kejadian sebelumnya.
“Pergerakan tanah sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu. Ini yang paling berdampak, ada 40 rumah lebih rusak,” katanya, Sabtu (22/2/25) malam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, jumlah rumah yang terdampak kemungkinan masih akan bertambah karena pergerakan tanah masih terus berlangsung.
Bahkan, jalan utama yang menghubungkan dua desa serta jalur ke Pangandaran mulai rusak dan terancam putus. “Retakan di rumah-rumah yang awalnya hanya 1 cm kini bertambah menjadi 2 hingga 3 cm,” ujarnya.
Selain rumah warga, beberapa sarana ibadah seperti masjid dan pondok pesantren juga mengalami kerusakan parah dan harus segera dirobohkan.
Pemerintah Desa telah menyediakan tempat pengungsian, tetapi kebanyakan warga memilih mengungsi ke rumah kerabat di luar Desa Cikondang.Rosita menjelaskan bahwa hujan deras menjadi pemicu utama pergerakan tanah kali ini.
“Setelah hujan sehari semalam, baru banyak warga yang melapor karena perubahan pergerakan tanah dan retakannya cukup cepat,” katanya.
Desa Cikondang berjarak sekitar 800 meter dari pusat retakan tanah. Rosita berharap pemerintah segera memberikan perhatian khusus agar bencana ini bisa ditangani dengan cepat.
Saat ini, petugas gabungan terus bersiaga di lokasi untuk memastikan keselamatan warga. Sementara itu, pemerintah daerah bersama BPBD masih menunggu hasil kajian dari Badan Geologi untuk menentukan langkah penanganan yang tepat.
Secara umum, pergerakan tanah adalah pergeseran massa tanah atau batuan yang bisa terjadi ke berbagai arah, baik mendatar, miring, maupun vertikal.
Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam, termasuk gravitasi, arus air, dan tekanan dari beban di permukaan tanah.
Bencana ini perlu mendapat perhatian serius agar dampaknya bisa diminimalkan dan warga terdampak segera mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.