SwaraWarta.co.id – Khofifah Indar Parawansa kembali terpilih sebagai Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk periode 2025-2030.
Pemilihan ini dilakukan dalam Kongres Muslimat NU XVIII yang berlangsung di Surabaya hingga Sabtu dini hari.
Ketua Pelaksana Kongres, yang juga memimpin sidang pemilihan, menyampaikan bahwa Khofifah terpilih secara mufakat oleh Tim 9.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim ini beranggotakan perwakilan dari sembilan zona di seluruh Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Setelah terpilih, Khofifah mengajukan tiga kandidat untuk mendampinginya sebagai Ketua PP Muslimat NU, yaitu Arifah Choiri Fauzi, Siti Aniroh Slamet Effendy, dan Ulfah Mashfufah.
Para peserta kongres akhirnya sepakat memilih Arifah Choiri Fauzi, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Selanjutnya, kepengurusan lengkap periode 2025-2030 akan disusun oleh Tim Formatur yang terdiri dari Khofifah, seorang utusan dari PBNU, serta perwakilan dari tujuh wilayah, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara.
Dalam keterangannya usai pemilihan, Khofifah menjelaskan bahwa jabatan Ketua Umum Dewan Pembina dan Ketua PP Muslimat NU merupakan struktur baru yang dihasilkan dari koordinasi selama kongres. PBNU juga mengutus dua orang untuk mendampingi proses kongres tersebut.
“Akhirnya inilah struktur yang disepakati yang masuk dalam tata tertib pemilihan dan sudah selesai,” ujarnya.