Gunung Semeru (Dok. Ist) |
swarawarta.co.id – Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami erupsi pada Jumat (19/6/2024) pagi dan terjadinya erupsi ini dilaporkan sebanyak tiga kali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berdasarkan informasi yang diumumkan di situs resmi Magma ESDM, erupsi pertama terjadi pada pukul 06.47 WIB, yang diikuti oleh erupsi kedua pada pukul 07.36 WIB dan erupsi ketiga pada pukul 08.41 WIB.
Tinggi kolom abu pada erupsi pertama sekitar 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Savana Gunung Bromo Diduga Terbakar Karena Manusia, Ini Kata KLHK
Pada erupsi kedua, tinggi kolom abu mencapai 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut. Sedangkan pada erupsi ketiga, tinggi kolom abu mencapai sekitar 700 meter di atas puncak atau 4.376 meter di atas permukaan laut.
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat,” tulis petugas Sigit Rian Alfian dalam laporannya.
Sigit, sumber terpercaya dari informasi letusan Gunung Api Semeru, mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan yang berjarak sekitar 13 km dari puncak atau pusat erupsi.
Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diharapkan Tetap Waspada
“Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” tambahnya.
Dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru yang rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar), masyarakat diajak untuk tidak beraktivitas demi menjaga keselamatan.