SwaraWarta.co.id – Apple dikabarkan bekerja sama dengan Alibaba untuk menghadirkan platform kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence di China.
Langkah ini diambil setelah Apple menolak rencana kerja sama dengan startup AI asal China, DeepSeek, serta perusahaan induk TikTok, ByteDance.
Menurut aturan di China, layanan AI generatif harus mendapat persetujuan pemerintah sebelum bisa digunakan oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
![ads](https://www.swarawarta.co.id/wp-content/uploads/2024/07/Saatnya-Bisnismu-1.png)
SCROLL TO RESUME CONTENT
Karena itu, Apple perlu bermitra dengan perusahaan lokal agar bisa menghadirkan fitur AI pada perangkatnya yang dijual di negara tersebut.
Sebelumnya, Apple sempat berunding dengan Baidu, tetapi negosiasi tersebut mengalami hambatan karena masalah teknis, termasuk perbedaan pendapat soal penggunaan data pengguna iPhone untuk melatih model AI.
Apple Intelligence, fitur AI terbaru dari Apple, hingga kini belum tersedia di China, padahal negara tersebut adalah pasar terbesar bagi produk iPhone.
Jika fitur AI ini tidak segera dihadirkan, Apple bisa kehilangan pangsa pasar di China, terutama karena persaingan ketat dengan merek lokal seperti Huawei.
CEO Apple, Tim Cook, mengakui bahwa kehadiran Apple Intelligence belum berdampak besar pada penjualan iPhone, yang justru mengalami penurunan 11 persen di China.
Sebagai langkah lain untuk mempertahankan pasarnya di China dan India—dua pasar terbesar iPhone secara global—Apple akan segera meluncurkan iPhone SE generasi keempat.
Seri iPhone SE sebelumnya telah menjadi salah satu pendorong utama penjualan Apple di kedua negara tersebut.
Sementara itu, di Amerika Serikat, Apple telah bekerja sama dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT ke dalam Siri.
Apple juga menyatakan keterbukaannya untuk bermitra dengan pihak lain, termasuk Google Gemini, guna memperkuat layanan AI mereka.