SwaraWarta.co.id – Ribuan ikan nila di Telaga Ngebel, Ponorogo, ditemukan mati mendadak dan mengambang di permukaan air.
Penyebabnya adalah fenomena alam yang terjadi akibat angin kencang dan hawa dingin yang memicu naiknya belerang dari dasar telaga.
Menurut Hadi Santoso, salah satu pemilik keramba ikan, ia mengalami kerugian besar karena sekitar 50 hingga 60 persen ikan nila miliknya mati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kerugian yang dialaminya diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, karena jumlah ikan yang mati mencapai ratusan kwintal.
“Satu keramba ribuan ekor ikan. Kalau ditimbang bisa ton-tonan. Ya rugi puluhan juta,” imbuh Hadi.
Dwi Prastyono, pemilik keramba lainnya, mengatakan bahwa ia biasanya menggunakan kincir air untuk meningkatkan kadar oksigen di dalam air agar ikan bisa bertahan.
Biasanya, dalam 2 hingga 3 hari setelah kincir air dipasang, kondisi air membaik dan ikan bisa kembali dikonsumsi.
Meski demikian, Dwi menambahkan bahwa kejadian ini sulit diprediksi dan tidak bisa dihindari oleh para pembudidaya ikan. Mereka hanya bisa pasrah terhadap fenomena alam yang menyebabkan kerugian ini.
“Penyebabnya karena ada angin besar, udara dingin. Akhirnya ikan mengambang, mati,” pungkasnya
Pembudidaya ikan di Telaga Ngebel Ponorogo berharap kejadian serupa tidak terulang, meskipun mereka menyadari bahwa ini adalah bagian dari siklus alam yang tak dapat dihindari.