SwaraWarta.co.id – Pada Jumat (31/1), OpenAI meluncurkan model kecerdasan buatan (AI) baru yang disebut o3-mini. Model ini dirancang untuk menjadi lebih kuat dan terjangkau, memberikan akses yang lebih luas ke AI canggih.
Menurut juru bicara OpenAI, peluncuran o3-mini merupakan langkah penting untuk memperluas aksesibilitas AI canggih guna mendukung misi perusahaan.
“Peluncuran hari ini menandai sebuah langkah penting menuju perluasan aksesibilitas ke AI canggih dalam rangka menjalankan misi kami,” kata seorang juru bicara OpenAI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Model ini pertama kali diperkenalkan pada Desember 2024 bersama dengan model o3 yang lebih canggih.
O3-mini lebih fokus pada masalah di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM), terutama dalam pemrograman, matematika, dan sains.
Meskipun o3-mini mirip dengan model-model sebelumnya, seperti o1 dan o1-mini, model ini lebih cepat dan lebih hemat biaya.
“Meskipun o1 tetap menjadi model penalaran pengetahuan umum yang lebih luas, o3-mini menyediakan alternatif khusus untuk domain teknis yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan,” tulis OpenAI dalam sebuah unggahan blog pada Jumat.
OpenAI mengklaim bahwa o3-mini membuat 39% lebih sedikit kesalahan besar dalam pengujian A/B dibandingkan o1-mini dan memberikan respons yang lebih jelas dan cepat.
Mulai Jumat, o3-mini dapat diakses oleh semua pengguna melalui ChatGPT dan tersedia untuk pengembang tertentu melalui API OpenAI. Namun, pada tahap awal, model ini belum bisa menganalisis gambar.
OpenAI menjelaskan bahwa meskipun o1 masih menjadi model AI penalaran umum yang lebih luas, o3-mini adalah alternatif yang lebih tepat untuk masalah teknis yang membutuhkan ketepatan dan kecepatan.
Meskipun o3-mini bukan model OpenAI yang paling kuat, peluncurannya menandai kemajuan dalam memberikan solusi AI yang lebih hemat biaya.
“Peluncuran o3-mini ini menandai langkah baru dalam misi OpenAI untuk mendobrak batasan dalam hal kecerdasan buatan yang lebih hemat biaya.” Menurut laporan TechCrunch, o3-mini bukanlah model OpenAI terkuat hingga saat ini, dan juga tidak melampaui model penalaran R1 DeepSeek di semua tolok ukur.