Swarawarta.co.id – Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, mengapresiasi Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI atas penggagalan penyelundupan tekstil ilegal di perairan Patimban Subang, Jawa Barat.
“Saya optimis bila kementerian dan lembaga terus bekerjasama erat dengan pemerintah daerah, kita akan mampu membentengi rumah kita dari gempuran asing terhadap industri tekstil yang telah lama menempati 3 besar industri non migas yang memberikan pendapatan besar untuk menghidupi masyarakat,” kata Farah dalam keterangan tertulis, Minggu (2/2/2025).
Penyelundupan tersebut melibatkan 1.200 koli pakaian bekas yang disembunyikan dalam karung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Farah, praktik penyelundupan ini sangat merugikan industri tekstil dan produksi tekstil, terutama karena industri tekstil menyerap tenaga kerja yang cukup besar.
“Tidak hanya itu, kalau industri ini terus diganggu oleh asing, maka, nasib tenaga kerja kita terdesak, karena industri tekstil memberikan kontribusi menyerap tenaga kerja yang besar,” lanjutnya.
Meskipun industri tekstil sedang menghadapi tantangan besar sejak pandemi COVID-19, Farah menekankan bahwa industri ini harus terus didorong untuk bangkit kembali, terutama di Subang yang merupakan lokasi produsen bahan baku tekstil terbesar.
“Semenjak pandemi, memang data menunjukkan bahwa industri tekstil memang mengalami tantangan besar. Subang, sebagai salah satu lokasi produsen bahan bakut ekstil terbesar di Indonesia, baik itu kapas dan benang, tentu harus kita dorong agar menjadi sentra industri tekstil bukan hanya tanah air, tetapi juga dunia. Penguatan industri tekstil di Subang, diharapkan mampu mengangkat kembali kejayaan industri garmen Indonesia,” ujarnya.