Swarawarta.co.id – Video yang memperlihatkan orang tua siswa SMPN 7 Mojokerto merobek surat administrasi terkait insiden di Pantai Drini, Gunungkidul, menjadi viral di media sosial.
Dalam rekaman tersebut, terlihat pasangan Yosef dan Istiqomah—orang tua dari salah satu korban yang meninggal akibat kecelakaan laut saat kegiatan outing class—menunjukkan kemarahan mereka dengan merobek surat yang diberikan oleh sejumlah guru.
Beberapa anggota keluarga lainnya turut terpancing emosi, bahkan sampai mengusir para guru yang semuanya merupakan perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mana tanggungjawabnya. Ini soal nyawa, bukan sekedar surat,” ucap salah seorang wali murid.
Surat yang diserahkan itu diduga merupakan pernyataan damai, yang bertujuan agar keluarga korban tidak membawa kasus ini ke jalur hukum.
Namun, Pemerintah Kota Mojokerto membantah anggapan tersebut.
Penjabat Wali Kota Mojokerto, Ali Kuncoro, menjelaskan bahwa maksud kedatangan para guru bukan untuk meminta kesepakatan damai, melainkan untuk mengurus kelengkapan administrasi.
“Jadi bukan lepas tangan ya. Itu untuk pemberkasan administasi. Begitu terjadi laka laut di Gunungkidul itu, kita langsung mengambil langkah-langkah cepat termasuk mengawal proses pemulangan korban,” katanya.
Sebelumnya, insiden tragis terjadi di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) pagi.
Belasan siswa SMPN 7 Mojokerto yang tengah berenang terseret ombak.
Dari kejadian tersebut, sembilan siswa berhasil diselamatkan, sementara empat lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.