SwaraWarta.co.id – Ketika mendengar kata “Laksa,” daerah apa yang terlintas di benak Anda? Mungkin Penang, Bogor, atau Jakarta.
Kuliner khas perpaduan budaya Tionghoa dan Melayu ini memang populer di berbagai wilayah, dengan cita rasa yang berbeda-beda.
Namun, ada satu daerah yang sering terlupakan meskipun memiliki Laksa yang khas, yaitu Tangerang.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tangerang, yang menjadi rumah bagi komunitas Tionghoa Benteng, menyimpan tradisi kuliner yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Berdasarkan sejarah yang dilansir dari laman Indonesia.go.id, Laksa Tangerang pada awalnya dijajakan oleh pedagang keliling. Kini, hidangan ini mudah ditemukan di kedai-kedai yang tersebar di berbagai sudut kota.
Salah satu kedai legendaris yang terkenal adalah Laksa Cik Ikim. Saat tim Voice of Indonesia mencicipi kuliner ini, mereka mendapati kedai tersebut ramai oleh pengunjung, meskipun sudah lewat waktu makan siang.
Semangkuk Laksa Tangerang biasanya berisi ketupat dan bihun yang disiram kuah kuning kental berempah.
Hidangan ini dilengkapi dengan suwiran ayam, telur rebus, bawang goreng, daun kemangi, dan emping. Keunikan kuah kuningnya terletak pada campuran ebi yang memberikan rasa gurih dan kaya.
Rasanya begitu kompleks, perpaduan gurih, creamy, sedikit manis, segar dari daun kemangi, dan pahit ringan dari emping yang menyempurnakan hidangan.
Harga Laksa Tangerang juga cukup terjangkau, yaitu sekitar Rp20.000 per porsi. Dengan rasa yang lezat dan harga yang ramah di kantong, Laksa Tangerang patut menjadi pilihan bagi Anda yang ingin mencicipi kuliner khas daerah ini. Tertarik untuk mencoba?