Korban penganiayaan ayah tiri (Dok. Ist). |
SwaraWarta.co.id – Seorang bocah laki-laki berusia 4 tahun berinisial BTM meninggal di dalam angkot ketika hendak pulang ke rumah neneknya di Purwakarta, Jabar.
Sang ayah tiri diduga melakukan kekerasan terhadap anaknya. Korban dievakuasi ke ruang jenazah setelah dinyatakan meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ibu korban, Yuni Trisnawati, menangis saat menemani sang anak ke ruang jenazah di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
Menurut Yuni, anaknya diusir dan disiksa oleh ayah tirinya pada Kamis kemarin. Anaknya pulang ke rumah dengan basah kuyup, lalu di ajak nongkrong oleh ayah tirinya.
“Awalnya disuruh ke warung sama suami, tiba-tiba pulang anak sudah basah kuyup, terus nggak lama dibawa nongkrong sama suami. Kemudian, pas pulang nongkrong, anak tuh tiba-tiba masuk kamar, anak ngeluh sakit, perutnya sakit habis itu muntah-muntah dari sore sampai malam,” ujar Yuni sambil menangis saat ditemui awak muda di RSUD Bayu Asih, Jumat (5/4).
Setelah pulang dari nongkrong, anaknya tiba-tiba masuk kamar dan mengeluh sakit perut yang menyebabkan muntah-muntah dari sore hingga malam.
“Soalnya sebelumnya nggak kenapa-napa, terus dia jawab katanya ditonjok ayah, bagian perut. nggak tahu masalah apa, sehari-sehari emang sudah sering aniaya dan saya sudah sabar-sabarin. Awalnya marah-marah dikira anaknya mungkin bohongan sakit perutnya, padahal mah muntahnya banyak sampai muntah kuning,” katanya.
Yuni menyampaikan bahwa suaminya sering melakukan kekerasan terhadap BTM, tapi ia sudah berusaha melindungi anaknya.
Meskipun ia baru menikah dengan suami barunya empat bulan lalu, Yuni tetap bertahan demi anaknya hingga akhirnya ia diusir oleh suaminya sendiri.
Sang anak yang diusir lalu naik bus dari Bandung ke Purwakarta dengan tujuan melaporkan ke polisi. Namun, sebelum sampai ke kantor polisi, anaknya ternyata sudah meninggal di dalam angkot.
“Bapak tiri yang aniaya, kejadian kemarin sore, ketahuan meninggal tadi pagi di angkot mau pulang, kan semalam diusir tuh sama bapak tirinya, semalam tuh dikasih makan, tapi anak nggak mau terus malah dipaksain makannya, terus sambil digaplokin sama dijedotin kepalanya ke tembok,” ungkap Yuni
Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Soreang, Polresta Bandung dan pelakunya sudah ditangkap.
Kini, kita harus menghindari kekerasan terhadap anak-anak dan menyadari betapa pentingnya melindungi anak-anak.