SwaraWarta.co.id – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ngawi akhirnya memberikan tanggapan terkait viralnya video aspal jalan yang terkelupas saat banjir.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ngawi, Rachmat Fitrianto, menjelaskan bahwa pengaspalan jalan tersebut masih dalam masa pemeliharaan.
“Itu belum lama dan baru sekitar sebulan lalu. Sehingga saat ini masih massa pemeliharaan,” ujar Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Ngawi, Rachmat Fitrianto Selasa (21/1)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek pengaspalan yang dimaksud adalah jalan penghubung antara Jogorogo dan Kendal sepanjang 10 kilometer, yang selesai dikerjakan pada pertengahan Desember 2024. Proyek ini menggunakan anggaran lebih dari Rp7 miliar.
Rachmat menjelaskan bahwa kerusakan aspal disebabkan oleh gorong-gorong yang tersumbat akibat terhalang pipa. Hal ini membuat air naik ke permukaan jalan, lalu menggerus lapisan bawah aspal seperti tanah dan pasir.
“Kurang lebih sepanjang 10 km aspal dari Jogorogo ke Kendal. Anggaran lebih dari 7 miliar,” tandas Rachmat.
Kerusakan aspal ini menjadi sorotan setelah sebuah video berdurasi 8 detik viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat warga bergotong royong memindahkan potongan aspal yang terkelupas akibat derasnya air banjir. Potongan aspal itu terlihat seperti kerupuk hitam yang terapung di air.
Salah satu pria dalam video terdengar heran dan menyebut aspal yang terkelupas itu mirip dengan opak (kerupuk khas Jawa).
“Bolo, piye ki, aspale koyo opak (Teman gimana ini, aspalnya seperti opak),” demikian suara dari dalam video yang beredar
Kejadian ini terjadi di ruas Jalan Raya Kendal-Jogorogo, tepatnya di Desa Sidorejo, Ngawi. Banjir yang merendam kawasan tersebut mengakibatkan kerusakan parah pada aspal jalan.
Dinas PUPR menyatakan bahwa karena jalan ini masih dalam masa pemeliharaan, perbaikan akan segera dilakukan.
Mereka juga berjanji akan mengevaluasi sistem drainase untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.